Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita soal Ridwan Kamil, Yusril Mengaku Kalah Cepat dari Jokowi

Kompas.com - 12/03/2016, 18:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra mengaku pernah mengajak sejumlah pihak untuk bersepakat mendukung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil maju pada Pemilihan Kepala Daerah 2017.

Namun, niatnya itu kalah cepat dari Presiden Joko Widodo yang telah meminta Ridwan untuk tidak maju pada Pilkada DKI.

"Saya bilang kalau Ridwan Kamil yang maju, yang lain tidak akan maju. Tapi sebelum kami melakukan, Pak Jokowi sudah lebih duluan," ujar Yusril di rumah Ahyaksa Dault, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (12/3/2016).

Seperti beritakan, beberapa pekan lalu, Emil, sapan Ridwan Kamil, menyatakan tidak akan maju di Pilkada DKI. Keputusan itu diambil setelah dirinya mendapat saran dari Jokowi. [Baca juga: Ridwan Kamil: Saya Tak Akan Maju ke Pilkada DKI 2017]

Yusril yakin apa yang dilakukan Jokowi merupakan salah satu cara agar Ahok menang. Karena, Emil sering disebut-sebut sebagai orang yang mampu menyaingi gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama.

"Pak Jokowi yang bicara 'tolong dong Anda jangan melawan Ahok'. Presiden sampai turun tangan," ujar Yusril.

Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Adhayksa, Yusril mengaku banyak membahas mengenai kemungkinan adanya kesepakatan untuk hanya memajukan satu orang sebagai penantang Ahok.

Sebelum bertemu Adhyaksa, Yusril tercatat sudah menemui tokoh-tokoh lain yang juga berkeinginan maju di Pilkada 2017.

Tokoh-tokoh itu mulai dari Sandiaga Uno, Abraham Lunggana, Boy Sadikin, hingga Ahmad Dhani.

"Kalau nanti pendaftaran sudah dibuka, kita akan berunding lagi. Apakah akan tetap maju beramai-ramai atau ada yang ikhlas sudahlah satu saja yang maju," tutur Yusril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Megapolitan
Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Megapolitan
Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com