Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialog Ahok dan Ibu Penjaga Taman yang Kesal Tamannya Diinjak Pendemo

Kompas.com - 23/03/2016, 10:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Begitu tiba di Balai Kota, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama langsung mendengar keluhan seorang pekerja harian lepas (PHL) dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Rabu (23/3/2016).

Ibu yang diketahui bernama Tuti itu merupakan petugas pemeliharaan jalur hijau jalan. Dia mengaku kesal karena jalur hijau yang dirawatnya dirusak dan diinjak-injak begitu saja oleh para pendemo, Selasa (22/3/2016).

Tuti memelihara taman di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Berikut dialog antara Basuki dan Tuti di Balai Kota, Rabu pagi ini.

Tuti (T): Iya, saya juga enggak demen (suka), Pak, tamannya diinjak-injak.

Basuki (B): Ibu enggak bisa foto?

T: Enggak foto waktu itu. Saya singkirin saja, (taman) saya udah diinjek-injekin.

B: Seharusnya foto dong mereka, biar (pelaku) bisa ditangkap. Kalau ada demo, mesti difotoin ya, Bu. Ibu ada HP enggak buat foto?

T: Enggak punya, Pak. HP saya lagi lowbat kemarin. Tuti pun memperlihatkan HP-nya kepada Basuki.

B: HP-nya jelek, masih yang enggak ada kamera. Ya sudah, kasih HP, nanti dikirim, Bu. Nanti kalau ada apa-apa, Ibu fotoin ya.

T: Iya deh, Pak. Makasih ya, Pak.

B: Sudah berapa lama ibu kerja?

T: 17 tahun, Pak.

B: Ibu sudah dapat (kartu) BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan?

T: Belum, saya belum dapat.

B: Gajinya sudah UMP (upah minimum provinsi)?

T: (Gaji) sudah UMP, ATM sudah punya, tetapi belum ada BPJS.

B: BPJS itu semua PHL harus dapat. Berarti Ibu yang urus taman (Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI). Nanti kami cek lagi.

Kemudian, mereka bersalaman, dan Basuki segera masuk ke dalam ruang kerjanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com