Setelah keluar dari gerbang elektronik, penumpang BTS Skytrain yang hendak melanjutkan perjalanan dengan MRT Metro dapat turun tangga menuju stasiun MRT Metro yang berada di bawah tanah.
Saat menjajal MRT Metro, Kompas.com memilih rute dari Cha Tu Chak menuju Sukhumvit, stasiun yang juga berlokasi di Ratchaprasong, titik awal keberangkatan.
Tarif yang harus dibayar untuk rute Cha Tu Chak menuju Sukhumvit adalah 35 Baht (setara Rp 13.000).
Rute ini melewati sembilan stasiun, dengan dua di antaranya adalah stasiun interchange dengan kereta bandara, dan satu lagi stasiun interchange dengan BTS Skytrain.
Setelah 20 menit perjalanan, kereta akhirnya sampai di Stasiun Sukhumvit.
Perbandingan dengan Jakarta, sampai sejauh ini satu-satunya layanan layanan transportasi umum berbasis rel di Jakarta hanya lah KRL Commuter Line yang melayani 7 rute.
Namun berbeda dengan yang ada di Bangkok, hampir seluruh jalur yang dilewati KRL Commuter Line adalah jalur di atas permukaan tanah. Satu-satunya jalur layang hanya lah jalur dari Stasiun Manggarai ke Jakarta Kota.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) sedang merencanakan ingin membangun jalur layang di rute lingkar yang melewati Stasiun Tanah Abang, Duri, Kampung Bandan hingga Jatinegara.
Namun, setelah dicanangkan pada 2013, sampai saat ini pembangunannya belum kunjung dimulai.
Proyek lainnya yang juga masih sebatas rencana adalah pembangunan sembilan rute light rail transit (LRT) oleh Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Di luar proyek yang masih tahap rencana, sudah ada dua proyek yang sedang dalam tahap pembangunan, yakni proses pembangunan MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI dan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.
Kedua layanan ini ditargetkan sudah bisa beroperasi pada 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.