Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Pengendara terhadap Uji Coba Penghapusan "Three in One"

Kompas.com - 05/04/2016, 09:52 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Uji coba penghapusan jalur three in one yang dimulai hari ini, Selasa (5/4/2016), mendapat reaksi beragam dari tiap pengendara roda empat.

Baginda, misalnya, pegawai negeri sipil ini biasanya melintasi Jalan Pangeran Antasari menuju kantornya yang berada di Jalan Jenderal Sudirman. Ia mengaku uji coba penghapusan aturan three in one sama sekali tidak efektif.

"Saya biasanya berangkat dari rumah pukul 06.30 sampai kantor pukul 07.30, coba lihat sekarang Mas, sudah hampir pukul 09.00 saya baru sampai, gila Mas, bagus aturannya tetap diberlakukan saja," kata Baginda kepada Kompas.com, Selasa (5/4/2016).

Menurut Baginda, rencana penghapusan three in one sama saja dengan membiarkan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Selain itu, rencana penerapan ERP oleh Pemprov DKI dianggapnya tidak akan memengaruhi volume kendaraan.

"Itu sudah diterapkan di negara maju, seperti Singapura. Kalau kita, sudahlah, three in one dulu," kata Baginda.

Lain lagi dengan Del (53), pengendara ini mengatakan tidak ada pengaruh apa pun sejak dihapuskannya aturan three in one hari ini.

"Saya tahu ada penghapusan, tetapi rasanya sama saja, macet ya macet juga, dan lagi mobil di Jakarta juga sudah banyak," kata Del. (Baca: Penghapusan "Three In One", Solusi atau Malah Menambah Kemacetan)

Pengendara lainnya, Iman, juga menyampaikan hal yang sama. Iman yang sering berkendara dari Tomang menuju Sudirman mengatakan tidak ada perubahan yang jelas terlihat meski uji coba penghapusan three in one telah dilakukan.

"Saya berkendara dari Tomang, sampai kemari (Sudirman), ya tetap sama saja seperti kemarin kemarin, tetap macet, tetap ramai," kata Iman.

Namun, bagi Iman, penghapusan sementara aturan three in one ini cukup memudahkannya untuk menuju jalan-jalan yang sebelumnya diwajibkan berpenumpang tiga orang.

Uji coba penghapusan aturan three in one berlaku di sepanjang ruas-ruas jalan, yakni Jalan Sisimangaraja, Jenderal Sudirman, jalan MH Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Majapahit, dan sebagian Jalan Jenderal Gatot Subroto antara persimpangan Jalan Gatot Subroto-Gerbang Pemuda (Balai Sidang Senayan) sampai dengan persimpangan HR Rasuna Said-Jenderal Gatot Subroto pada jalan umum bukan tol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 7 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 7 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Megapolitan
Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Megapolitan
Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Megapolitan
Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Megapolitan
Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Megapolitan
Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Megapolitan
Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Megapolitan
Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Megapolitan
Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran 'Event'

Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran "Event"

Megapolitan
Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Megapolitan
'Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu...'

"Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu..."

Megapolitan
Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Megapolitan
Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Megapolitan
Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com