Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut PT KAI Laporkan Pemilik Akun Twitter @JagaKAI ke Polisi

Kompas.com - 07/04/2016, 18:35 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Personalia dan Umum PT KAI Daop 1, M. Kuncoro Wibowo, melaporkan pemilik akun twitter @JagaKAI ke polisi.

Sebab, akun media sosial tersebut mengatasnamakan Kuncoro dan menggunakan foto Kuncoro sebagai foto profil di Twitternya.

"Pimpinan kami atas nama itu, dia merasa ada pencemaran nama baik. Ada orang yang memang dengan sengaja menggunakan Twitter atas nama akun M. kuncoro W," ujar Senior Manager Humas PT KAI Daop 1, Bambang Setyo Prayitno di Mapolda Metro Jaya, Kamis (7/4/2016).

Menurut Bambang, tujuan akun tersebut menggunakan nama Kuncoro adalah murni untuk merusak citra atasannya.

Padahal, menurut Bambang, atasannya itu tidak mempunyai akun Twitter. "Untuk melakukan propaganda seolah-olah atas nama Pak Kuncoro padahal dia sendiri tidak punya akun Twitter," ucapnya.

Bambang mengatakan bahwa pihaknya baru mengetahui adanya akun Twitter atas nama Kuncoro tersebut pada 1 April 2016 lalu. Ia memperoleh informasi itu dari staf IT PT KAI.

"Kita punya IT ada call center 121 dan ada isu yang berkembang trus di cross check. Waktu itu beliau di Gambir ada info bahwa ada statement cuitan di tweet bahwa isinya yang mendeskreditkan kebijakan KAI, kebijakan Menteri Perhubungan termasuk beliau," kata dia.

Oleh karena itu, PT KAI melaporkan kasus ini ke polisi. Dengan bukti laporan, LP/1650/IV/2016/PMJ/Dit Reskrimsus, tertanggal 7 April 2016.

Laporan tersebut mencantumkan beberapa pasal, di antaranya Pasal 32 ayat 1 Juncto Pasal 48 ayat 1 UU RI No.11 Tahun 2008 tentang ITE dan Pasal 310 dan 311 KUHP tentang pencemaran nama baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com