Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunny Mengaku Ditanya Sanusi Pandangan Ahok soal Kontribusi 15 Persen Pengembang Reklamasi

Kompas.com - 11/04/2016, 18:23 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Staf pribadi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja, mengaku terlibat komunikasi dengan Mohamad Sanusi terkait raperda soal reklamasi.

Adapun Sanusi adalah tersangka kasus dugaan suap terkait pembahasan raperda reklamasi.

(Baca: Ini Buka-bukaan Sunny soal Perannya pada Raperda Reklamasi)

Menurut Sunny, salah satu hal yang dibicarakannya dengan Sanusi adalah mengenai tambahan kontribusi pengembang sebesar 15 persen yang diinginkan Basuki atau Ahok.

Sanusi bertanya kepada Sunny seperti apa posisi atau pandangan Ahok mengenai hal ini.

"Pak Gubernur ada dalam posisi mengatakan, 'Ya terserahlah, dia kalau mau ngerjain kita, kalau mau bikin deadlock, nyoret (kontribusi tambahan 15 persen) terserah, pokoknya nanti kalau dimasukin bagus, kalau misal dia mau lepas ya nanti kita taruh di pergub," ujar Sunny di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (11/4/2016).

Kepada Sanusi, Sunny lalu mengatakan bahwa Ahok tidak ambil pusing jika DPRD DKI tidak meloloskan permintaannya untuk memasukkan kontribusi tambahan sebesar 15 persen itu.

Sebab, menurut dia, itu artinya Gubernur masih bisa mengatur kontribusi tersebut dalam pergub.

Kendati demikian, kata dia, Ahok menilai lebih bagus apabila DPRD mau meloloskan usulan kontribusi 15 persen itu.

(Baca: Sunny Akui Kontak Sanusi Terkait Raperda Reklamasi)

Namun, Sunny membantah bahwa Sanusi memintanya melobi Ahok untuk menurunkan kontribusi tambahan pengembang menjadi 5 persen.

"Sanusi enggak nawar, cuma nanya inginnya Pak Gubernur apa pada saat itu. Lagian mereka mana berani nawar. Kalau mau nawar, ke Pak Gubernur dong, jangan sama saya. Kayak mau nawar barang saja," ujar Sunny.

Lagi pula, kata Sunny, tidak ada manfaat yang didapat Sanusi jika melobinya agar membujuk Ahok setuju dengan kontribusi tambahan 5 persen.

Sebab, menurut dia, Ahok adalah sosok yang tidak mudah dilobi.

"Contoh, misalkan saat dia masih jadi wakil gubernur, saya nih sebenarnya mau UMP jangan dinaikin, Pak Gubernur bilang, harus naik 40 persen. Saya debat sama dia, eh digebrak meja saya sama dia, kapok saya debat-debat sama dia. Ngapain debat-debat lagi," ujar Sunny.

Kompas TV Siapa Sunny Tanuwidjaja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com