Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat sebagai Bagian Historis Pasar Ikan Harusnya Dipertahankan

Kompas.com - 12/04/2016, 09:43 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Pasar Ikan kini rata dengan tanah setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merobohkan ratusan bangunan di daerah tersebut pada Senin (11/4/2016) kemarin.

Pemprov DKI Jakarta menyebut penggusuran bertujuan untuk merevitalisasi wisata bahari di kawasan Sunda Kelapa. Salah satunya dengan membuat plasa dan kawasan Pasar Ikan lebih terbuka.

Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna, menilai, perlu perencanaan matang untuk merealisasi konsep tersebut. Apalagi kawasan Pasar Ikan memiliki nilai historis sendiri.

"Satu-satunya pembangunan yang cocok untuk kawasan Pasar Ikan yakni berbasis komunitas," kata Yayat kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (11/4/2016).

Basis komunitas yang dimaksud Yayat berupa pembangunan bersama warga asli Pasar Ikan. Warga yang puluhan tahun menetap di kawasan itu harus diberdayakan oleh pemerintah. Di mana nantinya masyarakat akan menjadi pionir untuk kawasan wisata tersebut.

"Kalau hanya dijadikan monumen tanpa ada warga di sana, percuma saja," sambung Yayat.

Hadirnya masyarakat di tengah-tengah kawasan wisata tersebut sekaligus sebagai penutur historis dari Pasar Ikan. Sebab, masyarakatlah yang mengetahui persis bagaimana Pasar Ikan dari tahun ke tahun hingga saat ini.

Yayat mengungkapkan, seharusnya pemerintah tak menggusur dan memindahkan masyarakat asli Pasar Ikan.

Namun, saat ini, nasi sudah jadi bubur. Pasar Ikan tinggal puing ditinggal warganya. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan pemerintah dengan membuka lapangan usaha untuk warga Pasar Ikan di tempatnya dulu. Sehinga, kelak ia bisa jadi penutur sejarah dari kawasan wisata Pasar Ikan.

"Kalau hanya bangunan bergaya klasik eropa, sudah biasa. Tapi kalau ada sejarah di dalamnya yang diceritakan kembali masyarakat, itu bisa jadi luar biasa," ujar Yayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com