Ahok Kesal BPK Bilang Dirinya Tidak Perlu Dipanggil

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bercerita bahwa BPK sudah membalas surat protes yang dia kirimkan pada 8 Agustus 2015 lalu. Namun, dia heran surat tersebut baru dibalas setelah dia protes melalui media.

Ahok (sapaan Basuki) juga menduga BPK sudah memundurkan tanggal pengiriman surat tersebut menjadi seminggu ke belakang. Sebab, dia baru mendapat surat itu kemarin.

"Pas saya protes, barulah kemarin saya terima suratnya. Begitu saya protes, besoknya datang surat. Saya enggak tahu tuh atau dimundurin seminggu tanda tangannya," ujar Ahok di Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan, Jalan Gatot Subroto, Minggu (17/4/2016).

Surat balasan itu pun membuat Ahok kesal. Sebab, BPK merasa tidak perlu memanggil Ahok untuk mengklarifikasi hasil audit pembelian lahan RS Sumber Waras. Ahok merasa dia harus dipanggil sebab laporan tersebut berasal dari dia.

"Majelis itu mengatakan bahwa 'Mohon maaf Anda tidak dipanggil karena tidak perlu'. Kamu kalau ngadu kehilangan barang sama polisi, kamu dipanggil duluan enggak sama polisi? Kamu pasti ditanya polisi dong, 'eh, lu hilangnya kenapa?'" ujar Ahok.

"Ini masa saya ngadu ke BPK, enggak dipanggil dan dia kirim surat bilang bahwa enggak perlu dipanggil," kata Ahok.

Surat protes akan hasil audit BPK tersebut dikirimkan Ahok kepada BPK pada 3 Agustus 2015. Dalam surat itu, Ahok mengaku sudah dengan tegas mempertanyakan hasil audit BPK Provinsi DKI Jakarta tersebut.