Operasi bersih calo itu, menurut dia, masih akan berlanjut tanpa batas waktu. Sejak 14 Maret 2016, sudah 21 calo yang diamankan di Samsat Jakarta Timur.
Dalam penelusuran Kompas.com, sejumlah calo beraksi di samsat tersebut, Minggu (30/4/2016), dengan menawarkan jasa pengurusan lebih cepat.
Para calo berada di luar dan di dalam Kantor Samsat Jakarta Timur untuk mencari warga yang ingin mengurus STNK dan butuh jasa instan. Modusnya dengan menghampiri dan menawari perpanjangan STNK. Mereka mematok jasa tambahan Rp 30.000 dari biaya normal.
Praktik percaloan yang masih terjadi di samsat ini juga disaksikan oleh Sunarto (45), pengunjung samsat tersebut. Pria yang hendak mengurus perpanjangan STNK lima tahunan itu kecewa karena melihat calo bisa dengan mudah mengurus berkas dan mengambilnya dengan cepat.
Padahal, ia dan warga lainnya harus antre. Praktik ini justru merugikan karena, menurut dia, menyebabkan mereka yang menjalankan prosedur justru selesai belakangan atau lebih lama.
"Ada saya lihat sampai nyusupin berkas, mungkin sampai lima berkas. Terus nanti enggak lama datang, ambil lagi. Padahal, dia enggak ikut antre, enggak dipanggil. Ini yang menurut saya yang juga bikin lama. Kalau calonya dibasmi, bisa lebih cepat," ujar Sunarto.
Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta agar kualitas pelayanan publik ditingkatkan. Presiden tidak ingin rakyat mengeluh tentang pelayanan yang lamban, berbelit-belit, dan diwarnai pungutan liar (pungli).
Jokowi mengatakan, dia akan membentuk tim khusus untuk memantau situasi pelayanan publik. Pelayanan itu mencakup untuk KTP elektronik, SIM, STNK, BPKB, akta lahir, akta nikah, izin usaha, hingga paspor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.