Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tawuran di Cipinang, Ahok Ingatkan Pentingnya RPTRA dan Pembangunan Rusun

Kompas.com - 02/05/2016, 17:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tawuran dua kelompok remaja di RW 11 dan RW 13 Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, menyebabkan Ricky Ferdiansyah (18) tewas terkena senjata tajam.

Menanggapi peristiwa itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengingatkan pentingnya pembangunan rumah susun di Jakarta.

"Makanya, kita mesti bangun banyak rumah susun. Jadi, enggak boleh daerah itu terlalu sempit," kata Ahok di Balai Kota, Senin (2/5/2016).

(Baca: Tawuran di Belakang LP Cipinang, Satu Orang Tewas)

Berdasarkan berbagai kajian, menurut Ahok, tawuran terjadi karena anak-anak kekurangan tempat bermain.

Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah menyediakan fasilitas ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di rusun.

Menurut Ahok, hidup di rusun dapat membuat penghuni saling peduli dengan tetangga sekitar kamar mereka.

"Saya enggak tahu pasti penyebabnya apa, tetapi memang beberapa kajian itu anak-anak kurang tempat bermain sebetulnya dan anak-anak tinggal di daerah yang terlalu sempit," kata Ahok.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Nasriyadi mengatakan, kejadian bermula saat Ricky dan kelompoknya mendengar adanya isu bahwa salah satu rekan mereka dianiaya oleh kelompok di RW 13.

(Baca: Kronologi Tawuran di Cipinang yang Tewaskan Ricky)

Ricky pun bertemu dengan kelompok Us. Perselisihan kemudian terjadi. Sampai akhirnya, Us mengayunkan sejata tajamnya ke leher kiri Ricky.

Jenazah Ricky dibawa ke RS Persahabatan. Pelaku utama, yakni Us, diancam dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan Berat. Pelaku terancam pidana 15 tahun penjara.

Kompas TV Tawuran Warga, Polisi Amankan Belasan Remaja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com