JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana gang masuk permukiman Bidaracina, di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (3/5/2016), berubah bak lokasi kampanye. Maklum, spanduk berisi dukungan untuk Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra menjadi gubernur merebak hampir di tiap sudut gang.
Spanduk dukungan bagi Yusril itu bagian dari kegiatan acara syukuran atas kemenangan warga Bidaracina memenangkan gugatan terkait SK Gubernur DKI Jakarta nomor 2779/2015 tentang Perubahan SK Gubernur DKI Jakarta nomor 81/2014 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Inlet (jalur masuk) Sodetan untuk Ciliwung-KBT.
Kebetulan, Yusril adalah Ketua Tim Pembina dari tim advokasi untuk warga Bidaracina.
Yusril yang hadir di acara syukuran itu mendapat sambutan antusias dari warga dan mendapat dukungan untuk terpilih sebagai DKI 1, baik itu berupa spanduk tulisan atau pernyataan. Misalnya ada spanduk bertuliskan ; "Deklarasi Kami warga RW 04/03 Kel. Bidaracina, Kec. Jatinegara - Jakarta Timur Siap Mendukung Bpk. Prof. H Yusril Ihza Mahendra, SH Menjadi Gubernur DKI Jakarta For DKI Satu".
Ada pula spanduk bertuliskan ; "Untuk DKI yang Santun, Tegas, dan Taat Hukum Serta Membantu Orang Yang Terzhalimi. Bpk. Yusril Ihza Mahendra Pilih Sebagai Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017-2022 Kami Warga Bidaracina Siap Mendukung For DKI Satu".
Warga menyanyikan, "Bang Yusril siapa yang punya, Bang Yusril siapa yang punya, Bang Yusril siapa yang punya, yang punya kita semua," nyanyi para ibu-ibu.
Ada pula yang menyerukan Yusril sebagai gubenur. "Gubernur, gubernur, hidup Bang Yusril," seru seorang warga dengan pengeras suara. (Baca: Mobil Mercy Yusril Disirami Cat Kuning di Bidaracina)
Keliling Bidaracina
Yusril kemudian diajak untuk keliling wilayah Bidaracina oleh warga. Sesekali Yusril menyalami dan mendengar ucapan salam dari warga. Sejumlah pria yang berjalan di belakang Yusril, berbaju relawan Bidaracina berpesan kepada warga agar kelak memilih Yusril.
"Jangan lupa 2017 pilih Bang Yusril ya, nyoblos Yusril," kata seorang pemuda.
Yusril juga sempat diajak ke tepi Sungai Ciliwung. Yusril telihat memandang daerah seberang sungai yang terdapat turap.
Sementara di lokasi tepat Yusril berdiri masih berupa tepi tanah merah. Yusril kemudian melanjutkan perjalanan dan menemui para warga lagi yang kebanyakan berdiri di depan rumah.
Yusril berjalan di dalam pemukiman Bidaracina yang berupa lorong setapak, dan hanya dapat dilalui sepeda motor. Kondisi berdesakan kerap terjadi karena warga dan awak media mengikuti Yusril. Warga Bidaracina pun mengucap syukur atas kemenangan di PTUN.
"Kami ucapkan terima kasih kepada tim advokasi bantuan hukum Bulan Bintang yang telah mendukung dan membantu warga Bidaracina dalam mempertahankan wilayah yang akan digusur oleh Ahok," kata Udin, salah satu warga di Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (3/5/2016).
Menentang gusuran
Dalam sambutannya, Yusril sempat memuji kesederhanaan warga yang berkumpul di acara sukuran tersebut. Suasana menurutnya diliputi haru.
"Mengapa saya katakan penuh haru, inilah suasana rakyat kita. Duduk di jalan seperti ini, bersila, berdiri, ada yang gendong anak kecil, berpakaian sederhana, inilah wajah rakyat kita, rakyat Indonesia, sebagian besar rakyat kita seperti inilah keadaannya," ujar Yusril.
Yusril menyatakan, ingin agar pemukiman di Bidaracina itu damai dan lebih baik keadaannya. Sebab, warga Bidaracina pasti hidup berkeluh kesah kalau rumah mereka terancam digusur.
"Selalu dikatakan, mana suratnya, ini punya anda atau bukan," ujar Yusril. (Baca: Yusril Ingatkan Ahok agar Tak Menggusur Bidaracina)
Padahal, warga menurutnya kadang tak sempat mengurus surat, misalnya karena tak paham. Kalaupun paham menurutnya tentu berbiaya mahal.
"Tapi kalau rakyat itu sudah lama tinggal di situ sudah turun temurun tinggal di situ, maka dia berhak untuk dapatkan tanah yang dia tempati itu," ujar Yusril.
Negaralah yang menurutnya membantu rakyat mengurusi surat-surat tanah. (Baca: Pemprov DKI Akan Tetap Gusur Permukiman di Bidaracina meski Kalah di PTUN)
"Bukan rakyat lantas ada pengembang atau pengusaha didukung oleh pemerintah ngurus surat-surat, kemudian rakyat diusir dari tempatnya," ujarnya.
Yusril mengatakan ia menentang hal semacam itu. Ia mengatakan, akan melakukan pembelaan. Sesekali warga bertepuk tangan dan setuju dengan pernyataan Yusril.
Syukuran tersebut terlihat berlangsung hikmat. Ada makan bersama pula yang kemudian disajikan kepada seluruh peserta syukuran, termasuk Yusril.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.