Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan RA, Pelaku di Bawah Umur yang Terlibat Pemerkosaan dan Pembunuhan EF

Kompas.com - 17/05/2016, 20:12 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Salah satu dari tiga tersangka pembunuh EF (19), RA (16), mengungkapkan sedikit mengenai hal yang dia rasakan saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan di mes karyawan PT Polyta Global Mandiri, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Selasa (17/5/2016).

RA menjalani rekonstruksi bersama dua tersangka lainnya, Rahmat Arifin (24) dan Imam Hapriadi (24). Mereka semua mengenakan kaus oranye dan penutup wajah.

"Saya menyesal," kata RA singkat kepada Kompas.com sambil menundukkan kepala.

Ketika ditanya lebih lanjut, RA mengaku tidak berencana untuk membunuh EF yang merupakan pacarnya sendiri. Mereka telah berhubungan selama lebih kurang satu bulan, dan baru sekali RA diajak datang ke kamar EF di mes karyawan tersebut, Kamis (12/5/2016).

Pertemuan keduanya berjalan dengan lancar. Bahkan, mereka sempat bercumbu di dalam kamar itu. Namun, permasalahan muncul ketika RA meminta EF untuk berhubungan badan. EF menolak karena takut hamil. RA yang merasa ditolak pun keluar dari kamar tersebut, lalu secara kebetulan bertemu dengan Arifin dan Imam.

Mereka kemudian sepakat membunuh EF dengan sadis di dalam kamarnya. RA tidak bersedia untuk berbicara lagi kepada pewarta, begitupun dengan Arifin dan Imam yang masih menjalani rekonstruksi, sore tadi. (Baca: Apa yang Terjadi di Kamar Saat EF Diperkosa dan Dibunuh secara Sadis?)

Dari rangkaian rekonstruksi, RA diketahui sebagai orang yang membunuh EF, setelah Arifin dan Imam memerkosa serta menyiksa EF terlebih dahulu. RA menggunakan pacul yang dia ambil dari rumah warga di sekitar mes sebagai alat untuk membunuh EF.

Polisi telah menjerat ketiga tersangka dengan Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana. Ancaman maksimal berupa hukuman mati. Namun, RA akan mendapatkan keringanan karena pertimbangan faktor anak di bawah umur. (Baca: Baru Saling Kenal, Mengapa Tiga Tersangka Sepakat Membunuh EF?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com