Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Menurut Pelaku, EF Banyak Disukai Lawan Jenis

Kompas.com - 17/05/2016, 18:39 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — EF (19), korban pembunuhan sadis di Tangerang, diketahui banyak disukai oleh lawan jenisnya.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu tersangka pembunuhan, RAL (16).

"Saat pemeriksaan dilakukan, RAL mengaku sendiri kalau korban banyak disukai laki-laki," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Selasa (17/5/2016).

(Baca juga: Ini Kronologi Pembunuhan Sadis terhadap EF Menurut Keterangan Krishna Murti)

Krishna menambahkan, saat berkenalan dengan tersangka RAL, korban mengaku bernama Indah.

Keduanya berkenalan seusai korban pulang kerja dan bertemu RAL di jalan. Seusai berkenalan, keduanya menjalin komunikasi secara intens melalui pesan singkat.

Akhirnya, pada Jumat (13/5/2016), keduanya sepakat untuk bertemu di mes korban di Jalan Raya Perancis Pergudangan 8 Dadap, Kosambi, Tangerang.

"Saat kenalan, korban mengaku bernama Indah. Kenalnya bagaimana, saat pertama, pelaku minta nomor handphone dan berhubungan intensif melalui SMS," ucap dia. 

Sementara itu, RAR mengaku masih lajang saat kali pertama berkenalan dengan korban.

Padahal, dirinya sudah memiliki istri dan juga memiliki kekasih lain bernama Sari, yang bekerja di tempat yang sama dengannya. 

RAR juga bekerja sebagai karyawan dari sebuah pabrik plastik di daerah Tangerang. Ia juga tinggal dekat dengan mes korban.

"Arif itu sudah menikah, tetapi mengaku bujang kepada korban, dan dia itu menyukai korban juga," kata Krishna.

(Baca juga: Ini Pasal Berlapis yang Dikenakan pada Tiga Tersangka Pembunuh dan Pemerkosa EF)

Ia mengatakan, kedua tersangka, yakni RAR dan IH, memang menyukai dan melakukan pendekatan terhadap EF.

Namun, kata dia, EF tidak menanggapinya. Hal itulah yang mendasari kedua tersangka tersebut membunuh korban.

Sementara itu, RAL melakukan pembunuhan karena kesal dengan korban, yang menolak diajak berhubungan intim.

EF ditemukan meninggal dalam keadaan mengenaskan di mes PT Polyta Global Mandiri, Kampung Jatimulya, RT 01/RW 04, Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kota Tangerang, Provinsi Banten, pada Sabtu (14/5/2016).

Adapun ketiga tersangka tersebut kini ditahan di Polda Metro Jaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Bahkan, ketiganya terancam hukuman penjara seumur hidup.

Kompas TV Gara-Gara Sakit Hati, Nyawa Melayang secara Sadis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com