JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah beberapa kali, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menggelar acara nonton bareng (nobar) film Indonesia di bioskop. Saat malam pemutaran filmnya, pria yang akrab disapa Ahok ini selalu mengajak anak-anak buahnya untuk ikut nonton.
Selain itu, tidak jarang Ahok juga mengajak keluarganya untuk ikut. Ahok tidak segan-segan menyewa satu studio untuk acara nobar film Indonesia. Salah satunya seperti saat nobar film Ada Apa dengan Cinta? 2.
Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri (KDH KLN) DKI Jakarta Muhammad Mawardi mengatakan, Ahok menggunakan dana anggaran operasionalnya untuk menyewa sebuah studio bioskop.
"Mungkin habisnya sekitar Rp 5 juta," kata Mawardi kepada wartawan di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Rabu (11/5/2016) malam.
Uang operasional itu digunakan untuk membayar sekitar 240 tiket di Studio 1 Djakarta Theatre. Tiap tiketnya seharga Rp 25.000.
Selain mengajak beberapa PNS DKI, Ahok juga selalu mengajak serta pemain serta sutradara dan produser film yang dia tonton. Saat menonton AADC?2, pemeran di film tersebut seperti Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Sissy Prisilla, dan Titi Kamal hadir menemani. Ada pula produser Mira Lesmana dan sutradara Riri Riza.
Kamis (19/5/2016) malam, Ahok kembali nobar film Indonesia. Film yang kali ini dia tonton adalah "My Stupid Boss" yang dibintangi Bunga Citra Lestari dan Reza Rahadian. Saat menonton film tersebut, Ahok didampingi oleh Bunga dan Reza.
Sebelum kedua film itu, Ahok juga pernah menyelenggarakan tiga acara nobar film Indonesia, yaitu film Talak 3, film Jingga, dan film "Comic 8: Casino Kings Part 2".
Ingin hargai film Indonesia
Ahok mengungkapkan keinginannya menonton lebih banyak lagi film Indonesia. Rencananya, Ahok juga akan menonton film Rudy Habibie yang dibintangi oleh Reza Rahadian. Bagi Ahok, nobar adalah salah satu caranya untuk membangkitkan perfilman nasional.
"Termasuk Rudy Habibie juga kita nanti mau nonton. Intinya kami mau katakan kalau perfilman kita harus bangkit," ujar Ahok.
Saat nonton film Comic 8 : Casino King Part 2 beberapa waktu lalu, Ahok juga sempat mengatakan bahwa ia menonton film Indonesia di gedung bioskop sebagai salah satu cara untuk mendukung industri film Indonesia.
"Memang persaingan sekarang tidak gampang. Tapi, orang masih suka nonton bioskop," ujarnya.
Menurut Ahok, Indonesia tidak kalah dengan Hollywood perihal teknik perfilman. Teknik pengambil gambar film-film Indonesia juga sudah semakin baik. Maka, Ahok mengingatkan agar masyarakat tidak meremehkan kualitas film Indonesia yang sudah mampu bersaing dengan film buatan luar negeri.
"Saya kira teknik perfilman kita tidak kalah dari Hollywood. Kalau dulu kan masih repot ya dengan teknik pengambilan gambar, dan sutradara sekarang juga sudah bagus," tuturnya.
Bagi Ahok, kegiatan nonton film ini juga ampuh sebahai pengusir penat. Biasanya, Ahok menonton pada malam hari, setelah seharian sibuk berkutat dengan urusan-urusan Ibu Kota.