Tidak takut Ahok
Bambang juga berbicara mengenai peluang calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung nanti jika berhadapan dengan bakal calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama.
Bambang mengatakan, PDI-P sudah memiliki data terkait peluang petahana jika dilihat dalam praktik pilkada serentak 2015 lalu.
"Data kami, incumbent (petahana) di pilkada serentak 2015, yang menang kembali hanya 60 persen. Jangan merasa karena incumbent punya peluang menang, lau benar-benar menang," ujar Bambang.
Ia menyampaikan, PDI-P tak gentar meskipun Basuki alias Ahok memiliki tingkat elektabilitas tinggi berdasarkan hasil sejumlah survei.
Bambang kemudian mengingatkan kemenangan PDI-P dalam Pilkada DKI 2012 lalu.
Ketika itu, PDI-P bersama Gerindra mampu mengalahkan petahan yang memiliki elektabilitas tinggi.
"Jadi kita enggak pernah takut dengan incumbent yang elektabilitasnya tinggi," ujar Bambang.
Taufik juga mengaku tidak khawatir apabila calon gubernur dan wakil gubernur, yang diusung partai, harus berhadapan dengan Ahok.
Apalagi, jika Partai Gerindra sudah resmi berkoalisi dengan PDI Perjuangan nantinya.
(Baca juga: Taufik: Gerindra dan PDI-P Berpengalaman Olah Cagub dari "Nol" hingga Menang)
Taufik mengatakan bahwa ia dan partai lain tidak mengkhawatirkan elektabilitas Ahok.
Ia juga mengungkit pengalaman Partai Gerindra dan PDI-P yang pernah menang melawan petahana pada Pilkada DKI 2012.
"Gerindra dan PDI-P punya pengalaman untuk mengolah cagub dari nol sampai menang," ujar Taufik.
Akankah koalisi besar terbentuk?
Beberapa waktu lalu, Partai Gerindra sempat membunyikan wacana koalisi gemuk. Mengenai ini, PDI-P DKI memberi sambutan baik.