Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Nama Lulung, Taufik, dan Ahmad Dhani Disoraki di Teman Ahok Fair

Kompas.com - 29/05/2016, 20:37 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembawa Acara Teman Ahok Fair malam ini, Arie Dagienkz dan TJ, sempat mengabsen satu per satu warga yang datang di Teman Ahok Fair.

Sambil menunggu kehadiran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Arie dan TJ sempat menyinggung bendera-bendera band yang tidak tampak di acara itu.

"Teman Ahok mana? Biasanya ada bendera Slank sama OI," ujar TJ di Gudang Sarinah Ecosystem, Pancoran, Minggu (29/5/2016).

Tiba-tiba ada yang nyeletuk dengan memanggil nama Wakil Ketua DPRD DKI Abraham "Lulung" Lunggana.

Langsung saja, warga menyoraki setelah mendengar nama itu. "Huuuuuuuuuu," teriak warga.

"Eh enggak boleh begitu, dia teman juga.

Cuma teman yang agak nyebelin gitu," ujar Arie.

Arie pun lanjut mengabsen dengan memanggil nama-nama fans band tertentu.

Dia sempat memanggil fans Maladewa yang merupakan nama penggemar band Dewa yang dipimpin Ahmad Dhani.

Lagi-lagi, warga langsung menyoraki nama Dhani.

"Heey enggak boleh begitu. Dia teman juga. Kadang kan kita punya teman yang nyebelin tapi kan tetep temen," ujar Arie.

Saat Ahok naik ke atas panggung, Ahok sempat curhat kepada warga mengenai perseteruannya dengan Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik.

Khususnya terkait draft raperda reklamasi di bagian kontribusi tambahan.

Ahok menceritakan bagaimana Taufik menurunkan kontribusi tambahan menjadi 5 persen saat dia ingin 15 persen.

"Aku tulis aja 'gila! Kalau seperti ini tindak pidana korupsi!" ujar Ahok kepada warga.

Warga pun menyoraki kembali ketika Ahok bercerita tentang Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com