Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Hilangnya Salah Satu Bayi Kembar Raudiah

Kompas.com - 16/06/2016, 09:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait menilai ada kejanggalan yang disembunyikan pihak rumah sakit.

"Atas laporan dokumen itu, saya menduga telah terjadi penyembunyian informasi," ujar Arist.

Untuk itu, dirinya berencana mengundang pimpinan RS HJ untuk menanyakan soal hal ini. Selain itu, pihaknya juga akan menemui RS Budhi Asih dan Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu, mengenai hasil USG Raudiah.

Arist menilai, hasil USG sudah menyatakan jelas bahwa Raudiah hamil kembar. Ia sangat disayangkan sikap rumah sakit yang memarahi pasien.

"Kalau ada marah-marah itu melanggar kode etik kedokteran. Karena dokter itu seharusnya beri info yang jelas ke masyarakat, yang tidak paham soal medis ini kan," ujar Arist.

Kalau ditemukan unsur pidana, Arist menyatakan akan melaporkan kasus itu di kepolisian. Ia juga akan membawa masalah ini ke Dewan Kehormatan Dokter. Komnas PA juga akan memberikan bantuan perlindungan hukum atas ancaman tuntutan dari pihak rumah sakit.

"Karena keluarga ini sudah minta pendampingan cari kejelasan posisi anak ini, Komnas Anak akan back up soal hukumnya sekalipun," ujar Arist. Respons Polisi Polres Metro Jakarta Timur menyatakan telah menerima laporan kasus dugaan bayi hilang yang dilaporkan Raudiah.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Sapta Maulana mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan tersebut sekitar dua hari lalu.

"LP-nya itu saya terima dua hari lalu. Sudah saya disposisikan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)," kata Sapta saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/6/2016) malam.

Menurut Sapta, kasus tersebut cukup unik dan dirinya sudah meminta unit PPA untuk segera menindaklanjuti. Namun, ia menyatakan belum dapat menyebut apakah ada pelanggaran pidana dari kasus tersebut.

"Saya belum bisa ngomong karena itu nanti jadi asumsi," ujar Sapta.

Sejauh ini pihaknya belum dapat menyebut apakah akan memanggil saksi dari rumah sakit. Namun, pihaknya berjanji akan menindaklanjuti kasus tersebut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com