Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letupan Harapan untuk Memboyong Risma ke Jakarta

Kompas.com - 19/06/2016, 07:22 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harapan untuk membawa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ke Jakarta tidak goyah sepenuhnya.

Meskipun Risma sudah menyatakan tidak ingin ikut Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017, letupan-letupan harapan itu seolah masih ada.

Hal ini ditunjukkan oleh komunitas pendukung Ridma di Jakarta, yang menyambangi Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Jalan Diponegoro, Kamis (16/6/2016).

(Baca juga: Aspirasi "Relawan Risma" Disampaikan ke Rapat DPP PDI-P)

Salah satu koordinator Relawan Risma, Parman, mengatakan bahwa kegiatan mereka pada hari itu berawal dari informasi simpang siur terkait pencalonan resmi Risma sebagai  gubernur DKI Jakarta.

"Tapi ternyata tidak ada acara itu," ujar Parman. Mereka pun harus kecewa, kemudian mengubur lagi harapan mereka agar Risma mau ke Jakarta.

Mereka hanya bisa menggelar aksi untuk menyampaikan aspirasi mereka dari luar kantor tersebut.

Para relawan pendukung Risma silih berganti menyampaikan aspirasi terkait dukungan terhadap Risma untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dari luar pagar Kantor DPP PDI-P.

Tunggu keputusan partai

Terkait hal ini, Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDI-P Idham Samawi mengungkapkan, usulan dari Relawan Risma akan disampaikan dalam rapat DPP PDI-P.

(Baca juga: PDI-P Akan Bahas Peluang Risma jadi Cagub DKI)

Menurut dia, dalam rapat tersebut akan disampaikan bahwa ada aspirasi dari bawah yang menginginkan Risma dihadirkan di Jakarta.

Sebagai kader dan petugas partai, Risma pun harus taat apabila dipilih partai untuk menjadi calon pemimpin Jakarta.

"Saya tidak mengatakan mesti Bu Risma, tapi seandainya partai memutuskan Bu Risma harus maju, maka sebagai kader harus tegak lurus (taat)," kata Idham.

Hingga saat ini, PDI-P masih menggodok beberapa nama tokoh yang akan diusung dalam Pilkada DKI 2017.

Beberapa nama tersebut merupakan hasil penjaringan PDI-P, yang beberapa waktu lalu melakukan fit and proper test.

Bisa saja, PDI-P akan memilih cagub dari nama-nama yang mengikuti proses penjaringan tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Megapolitan
Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Megapolitan
Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Megapolitan
Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Megapolitan
Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Megapolitan
PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

Megapolitan
Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Megapolitan
Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Megapolitan
Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Megapolitan
Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Megapolitan
Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com