Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan Golkar kepada Ahok Si Anak yang Hilang

Kompas.com - 20/06/2016, 09:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi partai politik yang mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, yakni Partai Golkar.

Partai berlambang pohon beringin tersebut resmi mendeklarasikan dukungan kepada Basuki atau Ahok pada Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Minggu (19/6/2016) kemarin.

Sikap Golkar pada Pilkada 2017 ini berbeda dengan sikap mereka pada Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu. Saat itu, Ahok merupakan kader Partai Golkar dan juga anggota Komisi II DPR RI.

Partai Golkar saat itu mengusung pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. Sedangkan Ahok diusung menjadi calon wakil gubernur oleh Partai Gerindra yang berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Ahok terhitung resmi mengundurkan diri dari keanggotaan Partai Golkar serta tak lagi menjadi anggota Fraksi Golkar DPR RI pada 20 Maret 2012 lalu.

Hengkang dari Golkar, Ahok pun mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Gerindra. Ia resmi menjadi kader partai besutan Prabowo Subianto tersebut. Ahok pun menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Namun, seiring berjalannya waktu, Ahok merasa tidak satu visi misi kembali dengan Partai Gerindra. Hal itu disebabkan sikap Gerindra yang mendukung pemilihan kepala daerah oleh DPRD.

Menjadi Gubernur DKI Jakarta, kini Ahok berjalan sendirian tanpa mengikuti partai manapun. Ia pun berencana maju melalui jalur perseorangan dengan dukungan relawan "Teman Ahok".

Di sisi lain, ia juga menerima dukungan partai politik. Tiga partai yang kini mendukung pencalonan Ahok sebagai Gubernur adalah Partai Nasdem (5 kursi), Partai Hanura (10 kursi), terakhir Partai Golkar (9 kursi).

Parti Golkar yang baru saja memiliki Ketua Umum baru yakni Setya Novanto itu memilih untuk mendukung pemerintah. Golkar sebelumnya merupakan partai oposisi dan bergabung bersama Koalisi Merah Putih (KMP).

"Saya sudah memperkirakan Golkar pasti akan dukung Pak Jokowi. Setelah dukung beliau, saya berpikir selanjutnya pasti dukung saya. Eh bener kan," kata Ahok saat menghadiri musda Golkar, Minggu kemarin.

Setya Novanto menyebut Ahok sebagai "anak hilang yang kini sudah pulang ke kandang". Novanto mengaku sebagai salah seorang yang terkejut ketika Ahok mengundurkan diri dari DPR dan bergabung dengan Partai Gerindra.

Novanto yang saat itu Ketua Fraksi Golkar di DPR RI pun berpesan kepada Ahok agar jangan sampai melupakan Partai Golkar setelah dia maju Pilkada DKI 2012 melalui partai lain.

"Oke Hok, tetapi jangan lupa sama Partai Golkar ya," ujar Novanto menirukan ucapannya kepada Ahok ketika itu.

"Pak, keluarga saya orang Golkar, saya akan ingat, Pak. Begitu kata Ahok. Jadi inilah salah satu kisah persahabatan saya dengan Ahok," ujar Novanto.

Menggenggam kekuatan 24 partai, Ahok bisa diusung oleh partai politik. Hanya saja, di sisi lain, target satu juta data KTP oleh Teman Ahok telah mencukupi. Ahok dan Teman Ahok bersepakat untuk bertemu dengan partai politik pendukung.

"Teman Ahok" meminta partai politik yang telah menyatakan mendukung kepada Ahok untuk membuat surat pernyataan. Surat pernyataan itu diperlukan untuk meyakinkan Teman Ahok bahwa partai politik tersebut telah resmi mendukung Basuki dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Dengan dedikasi yang dipersulit, jalur parpol bisa diibratkan sebagai jalan tol, tapi kami harap parpol tidak hanya deklarasi dengan ucapan saja. Kami menunggu langkah nyata dari parpol dengan membuat keterangan resmi," ujar salah satu pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas.

Kompas TV Ada Golkar, Ahok Tetap Ber-"Teman Ahok"?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com