JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengapresiasi integrasi antara PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) dan PT Transjakarta di beberapa stasiun dan halte.
Selama tiga bulan terakhir, DTKJ melihat adanya perbaikan integrasi di antara keduanya.
"Selama tiga bulan terakhir sudah ada bus pengumpan, sarana pedestrian yang menghubungkan stasiun ke halte transjakarta terdekat," ujar anggota DTKJ, Aditya Dwi Laksana, dalam diskusi publik tentang peningkatan keterpaduan moda KRL dan transjakarta di Jakarta, Senin (20/6/2016).
Sejauh ini, integrasi antara KRL dan transjakarta sudah ada di enam titik, yakni Juanda, Jakarta Kota, Sudirman-Dukuh Atas, Gambir, Jatinegara, dan Cawang.
(Baca juga: Empat Stasiun KRL Telah Terintegrasi Transjakarta)
Secara fisik, DTKJ menilai integrasi di Juanda, Jakarta Kota, dan Jatinegara sudah cukup baik.
Namun, DTKJ menekankan integrasi tersebut masih perlu diperbaiki dengan menambah papan informasi atau sign board.
"Keterpaduan di dalam penyediaan informasi di titik stasiun dan halte ditambahkan sign board," kata Aditya.
Dengan adanya penambahan papan informasi, penumpang tidak akan bingung mengenai arah yang akan mereka tuju, terutama bagi calon penumpang yang ditargetkan berpindah dari transportasi pribadi ke transportasi umum.
Selain itu, DTKJ meminta agar jalur pedestrian yang sudah dibangun dilengkapi dengan kanopi.
Dengan demikian, pelayanan untuk penumpang menjadi lebih nyaman.
"Dari Stasiun Gambir, jalur pedestrian sudah dibangun cukup baik ke arah Halte Gambir 2, lebih baik lagi kalau ditambah kanopi sehingga saat hujan tidak kehujanan," ucap dia.
Selain di Gambir, pembangunan kanopi juga disarankan dibangun di Jakarta Kota, Jatinegara, dan stasiun lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.