Bertaruh nyawa
Pengalaman anggota Saber saat mengumpulkan ranjau paku tidak main-main. Berada di jalan pada jam sibuk menjadi tantangan tersendiri.
Seperti yang pernah dialami oleh Rohim ketika dia tertabrak oleh pengendara sepeda motor di flyover Roxy.
"Saya ketabrak sama motor, kepala langsung jatuh ke belakang, pas diobatin ada 12 jahitan. Saya sempat enggak nyaber dulu beberapa hari karena badan masih lemas," ujar Rohim.
Rohim menuturkan, ancaman juga pernah datang dari oknum tukang tambal ban yang mengganggu pembersihan ranjau paku.
Sementara itu, Siswanto mengaku pernah dihampiri dua anak muda yang berboncengan naik sepeda motor dan berusaha memukul dirinya. Kondisi saat itu, Siswanto sedang nyaber sendirian, pagi hari sebelum matahari terbit.
"Dari jauh sudah ada yang mepet-mepet, saya kayak mau dipukul pakai kayu. Untung badan saya lumayan gede, jadi sudah siap kalau ada kayak begitu, he-he-he," selorohnya.
Bahkan, ada juga ancaman yang diterima melalui SMS karena Rohim dan anggota Saber lainnya menyertakan nomor kontak di akun media sosial.
"Diancam, saya mau dibunuh itu sudah biasa. Tapi, selama saya berbuat benar, saya enggak takut, maju terus," kata Rohim.