Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Taiwan Kendalikan Peredaran Sabu yang Disembunyikan dalam Spidol, Besi Silinder, hingga Kemasan Mi

Kompas.com - 30/06/2016, 13:30 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta bersama Polresta Bandara Soekarno-Hatta mengungkap peredaran sabu jaringan China yang berawal dari temuan spidol mencurigakan.

Puluhan spidol itu dikemas dan dikirim dari China ke seorang penerima berinisial R di Kantor Tukar Pos Udara Bandara Soekarno-Hatta, Mei 2016.

"Jadi awalnya, ada dua paket kiriman EMS (Express Mail Service) dari Tiongkok. Kiriman pertama isinya kebutuhan sehari-hari, seperti peralatan mandi dan alat tulis yang dikemas seakan masih baru," kata Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta Erwin Situmorang, Kamis (30/6/2016).

(Baca juga: Penyelundupan 6,4 Kg Sabu dan 39.730 Butir Ekstasi dari Malaysia Digagalkan)

Petugas Bea dan Cukai yang melakukan pemeriksaan saat itu merasa pernah menemui paket serupa dari China.

Dari sana, petugas mengecek paket tersebut lebih lanjut hingga membongkar isinya.

Setelah diperiksa, petugas mendapati narkoba jenis kristal bening methamphetamine atau sabu yang ditaruh di dalam tabung spidol.

"Setelah diperiksa menyeluruh, totalnya ada 0,8 kilogram sabu yang diselundupkan di dalam spidol. Satu paket lagi berupa besi silinder untuk mesin, kami periksa juga, ternyata ada sabu pula seberat 1,06 kilogram," tutur Erwin.

Dari temuan itu, pihak Bea dan Cukai berkoordinasi dengan Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Berdasarkan hasil penelusuran sementara, didapati adanya keterkaitan paket tersebut dengan kurir berinisial A dan S yang merupakan WNI. Keduanya pun diinterogasi polisi.

Dari interogasi keduanya, polisi mendapatkan informasi adanya keterlibatan dua narapidana yang masih ditahan di Lapas Pemuda Tangerang.

Narapidana berinisial KA dan SA itu diketahui berperan mengendalikan peredaran sabu yang sudah masuk di Indonesia melalui bandara.

"Polisi juga mengembangkan lagi, dan ditemukan kiriman lainnya dari Tiongkok ke Kantor Pos Pasar Baru. Di sana, ketemu paket mi instan yang di dalamnya ada sabu juga. Dikemas bentuk bungkus bumbu mi. Lima kemasan di antaranya berisi sabu 0,4 kilogram," ujar Erwin.

(Baca juga: Polisi Medan Ringkus Bandar Sabu Jaringan China)

Penyelidikan kasus ini berujung pada penemuan 71 kilogram sabu yang disimpan di salah satu ruko daerah Batuceper, Kota Tangerang, beberapa waktu lalu.

Polisi juga menangkap dua WNA asal Taiwan yang diduga menjadi pengendali utama jaringan ini. Mereka diamankan di Bandara Ngurah Rai, Bali, sesaat sebelum naik pesawat.

Semua tersangka dijerat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.

Kompas TV Sebuah Kapal Menyelundupkan Sabu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com