TANGERANG, KOMPAS.com — Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura II Faik Fahmi menilai, keterlambatan penerbangan atau delay di Bandara Soekarno-Hatta masih aman bagi penumpang.
Hal tersebut dikarenakan kurun waktu delay dari 30 sampai 60 menit.
"Di sini itu saya lihat delay di bawah 30 menit, itu ada sekitar 12 persen. Kalau di bawah 30 menit tidak terlalu terasa, masih relatif aman," kata Faik kepada Kompas.com, Senin (4/7/2016).
(Baca juga: Kemenhub Tegur Maskapai Penerbangan Jual Tiket Lebihi Tarif)
Faik mengakui, ada pesawat yang delay di atas dua jam, tetapi menurut dia, jumlahnya hanya 1,76 persen dari total penerbangan sejak H-12 sampai H-2 Lebaran tahun ini.
Selain itu, kata Faik, delay terjadi hampir di semua maskapai. Meski demikian, kondisi jelang Lebaran tahun ini di Bandara Soekarno-Hatta dinilainya lebih baik dibanding tahun lalu.
Pada tahun lalu, lanjut dia, banyak penerbangan yang dibatalkan karena adanya erupsi gunung berapi.
Karena saking banyaknya penerbangan yang dibatalkan saat itu, menurut Faik, penumpang terpaksa mudik naik bus ke wilayah Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah maskapai tercatat terkena keterlambatan penerbangan atau delay di Bandara Soekarno-Hatta sejak H-5 hingga H-2 Lebaran.
Maskapai yang menoreh angka delay paling banyak adalah Garuda Indonesia, disusul dengan Sriwijaya Air dan Lion Air.
Berdasarkan data on time performance (OTP) penerbangan keberangkatan domestik Bandara Soekarno-Hatta yang dikeluarkan oleh PT Angkasa Pura II, Garuda Indonesia sejak H-5 hingga hari ini tercatat terkena keterlambatan untuk 82 penerbangan.
(Baca juga: Tiket Pesawat Tembus Rp 10 Juta di Papua, Kemenhub Janji Inspeksi Maskapai Penerbangan )
Sementara itu, Sriwijaya Air tercatat terkena keterlambatan untuk 63 penerbangan, sedangkan Lion Air 61 penerbangan.
Maskapai lain yang juga terkena keterlambatan adalah Nam Air (37 penerbangan), Citilink (33 penerbangan), Batik Air (8 penerbangan), AirAsia (4 penerbangan), AirAsia Extra (3 penerbangan), Air Fast Indonesia (3 penerbangan), Kalstar (2 penerbangan), dan Trigana Air (1 penerbangan).