JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak hari pertama Ramadhan hingga tiga hari sebelum Lebaran, kampanye menjadi agenda Sandiaga Uno setiap harinya. Ramadhan ini dimanfaatkannya untuk mengunjungi kantung-kantung pemilihan pada DKI, sekaligus bersilaturahmi dengan para politisi.
Kepada Kompas.com, Sandi menuturkan Lebaran kali ini adalah waktu bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk beraktivitas. Sebab, Lebaran tahun lalu, ada benjolan yang merusak pita suaranya. Ia sempat terancam tidak bisa berbicara lagi.
"Beberapa kali aku konsultasi jawabannya selalu harus dioperasi. Karena waktu ada benjolan itu aku enggak bisa bicara lebih dari 10 menit. Begitu bicara sakit banget. Dan berapa kali aku di acara itu nggak bisa ngisi materi karena sakit," katanya.
Berbagai pengobatan dicobanya. Mulai dari obat modern hingga pengobatan tradisional dan alternatif. Namun hasilnya nihil.
Sandi pun putus asa karena penyakit ini mengganggu langkahnya di dunia politik. Sejak tahun lalu pula, Sandi yang selama 20 tahun terakhir sibuk mengembangkan perusahaannya, mundur dari dunia usaha karena memilih berpolitik.
Di bawah Partai Gerindra, ia langsung ditempatkan di posisi strategis, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra.
Menurut dia, berpolitik sangat berbeda jauh dengan menjadi pengusaha. Berpolitik membutuhkan lebih banyak bicara, sedangkan menjadi pengusaha lebih banyak bekerja.
"Ya udahlah akhirnya ambil keputusan mau operasi. Terus izin sama Pak Prabowo, dia bilang, 'Oh itu sih enggak papalah biasa saya pernah dengar penyakit kaya gitu juga'. Dia sih kasih semangat," ujarnya.
Seminggu sebelum operasi, istri Sandiaga Uno, Nur Asia, hanya bisa pasrah. Ia membawa Sandi ke seorang ustaz. Sandi terkejut karena ustaz itu bisa menebak penyakitnya. Nur pun diminta membacakan ribuan zikir untuk kesembuhan Sandi.
"Yang zikir tuh istriku, jadi ya selama seminggu enggak tidur setiap malam sampai setengah lima, megangin tanganku sambil zikir," katanya.
Hingga tiba waktu operasi, pita suaranya kembali dicek. Namun, ia dan dokter yang memeriksa kaget bukan main saat melihat benjolan tersebut telah hilang.
Menurut dokter yang memeriksa dan dokter lain yang memberikan second opinion, kasus semacam ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Operasi pun dibatalkan dan Sandi dinyatakan sembuh.
"Makanya makna Ramadhan kali ini aku aku bersyukur banget karena tahun lalu persis aku enggak tahu masih bisa ngomong, pidato, atau enggak," katanya.
Ramadhan yang diwarnai kegiatan politik ini, meninggalkan kesan tersendiri bagi Sandi. Sandi yang selama beberapa tahun kuliah dan bekerja di Amerika Serikat, mengatakan waktu di luar negeri itu, Lebaran menjadi saat-saat ia paling merindukan Indonesia.
Ia pun tak sabar lebaran esok menyantap berbagai masakan betawi buatan mertuanya.
"Ramadhan di sana ya sebisa mungkin karena jauh dari keluarga. Puasanya panjang lagi, jam 3 udah imsak jam 10 malam baru buka. Buat Lebaran kan enggak ada ketupat, bikin sendiri pakai aluminium foil dienetet-enetin terus diopotong. Selama ramadhan sampai Lebaran hilang auranya. Makanya sekarang bersyukur banget," katanya.
Namun tantangan berpuasa bukan jadi hal yang berat bagi Sandi. Sebab, ia biasa berpuasa Senin-Kamis bahkan puasa Daud. Yang sulit baginya, adalah hadir di tengah warga dan memberikan janji yang ia takut tak bisa tepati.
"Masyarakat kelas menengah ke bawah tuh sincere banget ya. Kalau dilihat masih pure, bersih walaupun ya mereka menghadapi kesulitan ekonomi tapi rasa optimisme dari mukanya bersinar gitu nggak bisa dibohongin," ujar Sandi.
Setelah Lebaran, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto rencananya akan mengumumkan kandidat yang akan diusung sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Sandiaga sebagai tokoh yang paling aktif dalam geliat Pilkada bersaing di antara dua nama lainnya yaitu Yusril Ihza Mahendra dan Sjafrie Sjamsoeddin. Ia pun mengaku ikhlas jika tak dipilih Prabowo usai Lebaran ini.
"Tagline tuntas ikhlas itu yang mengingatkan aku nggak kepilih juga enggak apa-apa. Bahwa kita masih panjang perjalanannya dan mengubah Jakarta enggak perlu jadi gubernur kok. Jadi aku ikhlas aja," ujarnya.