Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Hari Operasi Lebaran Terjadi 47 Kasus Kriminal di Jakarta

Kompas.com - 06/07/2016, 13:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Angka kriminalitas di Jakarta selama enam hari Operasi Ramadhania 2016, meningkat dibanding tahun lalu. Meski demikian, peningkatan tersebut tidak signifikan karena hanya naik satu kasus.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiono mengungkapkan, selama enam hari operasi sejak 30 Juni sampai 5 Juli 2016, angka kriminalitas sebanyak 47 kasus. Sementara tahun lalu di momen yang sama terjadi 46 kasus.

"Tahun lalu enam hari operasi itu ada 46 kasus kriminalitas kemudian tahun ini 47 kasus, cuma tambah 1 angka. Itu ada kenaikan 3 persen dibanding tahun lalu," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (6/7/2016).

Peningkatan tersebut, menurut dia, bukan karena pengamanan yang kurang. Sebab, setiap minggunya kejahatan terus menurun sampai minggu terakhir Lebaran berkat operasi pengamanan yang dilakukan.

"Operasi ini dikompulir, jadi perbandingan tahun lalu sama tahun sekarang ternyata kenaikannya tadi, beda satu poin saja," ujar Awi.

Apalagi, kejahatan, menurut dia, bersifat acak. Setiap lokasi kejadian berbeda, kesempatan yang muncul sampai terjadinya kejahatan juga beda.

"Kapan kita lakukan pengetatan pengamanan, (kejahatan) bisa kita turunkan. Tapi di lain pihak bisa kita konsetrasi di sini, mungkin yang lainnya (terjadi)," ujar Awi.

Selain itu, Awi menyatakan, selama malam takbir kemarin sampai pukul 11.00 hari ini, tidak terdapat kasus menonjol.

"Belum ada laporan kasus menonjol, semua berjalan lancar seusai harapan kita," ujar dia.

Kompas TV Polda: Jangan Sampai Kecolongan soal Ancaman Bom
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com