JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus mengurangi jumlah pegawai negeri sipil (PNS). Salah satu caranya dengan memberhentikan PNS yang malas dan mempermainkan anggaran.
"PNS kami (DKI) banyak yang nganggur juga. Kamu datang aja ke kantor Wali Kota, banyak PNS pagi-pagi duduk-duduk baca koran santai, nongkrong di kafe," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Hal itu berarti Pemprov DKI Jakarta kelebihan jumlah PNS. Selain itu, banyak PNS yang beban kerjanya terlalu ringan.
Berbagai upaya yang dilakukan untuk perampingan PNS DKI seperti pengisian key performance index (KPI), serta pengkajian satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mana saja yang kekurangan maupun kelebihan beban pekerjaan. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menggelar seleksi terbuka.
"Minimal seleksi ini, kami jamin 80 persen oke, enggak ada pilihan. Kamu kira kalau kami rekrut swasta juga pasti baik? Belum tentu juga lho," kata Basuki.