Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poin-poin Kesaksian Pegawai Olivier dalam Sidang Kasus Jessica

Kompas.com - 21/07/2016, 08:08 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Kompas TV Kesaksian Pegawai Kafe Olivier Tak Beratkan Jessica?

Pada akhir kesaksian, penasihat hukum kembali menegaskan kepada Marlon, apakah ia melihat gerakan Jessica menaruh sianida dalam kopi Mirna atau tidak. 

Marlon pun menjawab tidak. Sebab, ia mengaku tak memerhatikan Jessica selain saat bertugas menaruh dua coktail di meja Jessica.

Keterangan Marlon dilanjutkan dengan kesaksian pelayan lainnya, yakni Agus Triyono.

Adapun Agus merupakan penyaji es kopi vietnam di meja Jessica. Penyajian kopi pun langsung di meja, tepat di depan pelanggan.

Dari kesaksian Agus, setelah menyajikan kopi, ia pergi dan tak melihat Jessica lagi. Ia pun tak tahu menahu soal sianida dalam kopi Mirna itu. 

Namun, ia mengaku sempat melihat keanehan dalam kopi Mirna.

"Saya habis istirahat, jam 17.30-an, saya kerja lagi keliling lihatin meja-meja. Pas lewat table 54, saya sempat lihat ada minuman yang aneh, terus bercanda ke teman saya, Rosi, 'Itu Ibunya minum jamu kunyit?' Saya bilang itu sambil bercanda. Enggak lama, Ibu itu kolaps," kata Agus.

(Baca juga: Jaksa Jelaskan Perubahan Warna Es Kopi Vietnam yang Ditunjukkan dalam Persidangan Jessica)

Ibu yang dimaksud Agus adalah Mirna. Saat Mirna tampak kolaps, kata dia, para pelayan kafe kaget dan langsung melakukan pertolongan.

Belum 50 persen

Lantas, bila tak ada yang tahu soal sianida, bagaimana jaksa membuktikan bahwa Jessica yang menaruh racun di gelas Mirna tersebut?

JPU, Ardito Muwardi, mengatakan bahwa fakta yang terungkap dalam persidangan Rabu itu kurang dari 50 persen.

Oleh karena itu, ia meminta media mengikuti persidangan secara runtun. Jaksa pun belum menampilkan rekaman kamera CCTV soal gelagat Jessica yang diduga ketika itu menaruh sianida ke gelas kopi.

"Nanti silakan teman-teman ikuti. Ini harus diikutin runtut. Kami akan simpulkan dalam surat tuntutan. Hakim akan simpulkan dalam surat putusan. Teman-teman media bisa sampaikan ke publik," tegas Ardito.

(Baca juga: Kuasa Hukum Jessica Pertanyakan Alat Bukti yang Belum Dihadirkan di Persidangan)

Mirna meninggal setelah meminum kopi Vietnam yang dipesan oleh Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016). Jessica menjadi terdakwa kasus tersebut.

Ia didakwa dengan dakwaan tunggal, yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com