Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Prasetio dan Taufik Berkelit soal Rekaman yang Diputar dalam Sidang Kasus Reklamasi

Kompas.com - 21/07/2016, 08:50 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama menjadi saksi dalam sidang Ariesman Widjaja, yang merupakan mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, dua pimpinan DPRD DKI terus ditanya jaksa mengenai rekaman percakapan telepon yang terdengar mirip dengan suara dua pimpinan DPRD tersebut.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik pun sibuk menjelaskan makna di balik rekaman-rekaman percakapan itu di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Rabu (20/7/2016)

Rekaman pertama yang diperdengarkan adalah ketika Taufik menegaskan bahwa perdebatan tentang kontribusi tambahan sebesar 15 persen dalam raperda soal reklamasi di Teluk Jakarta sudah berakhir pada 22 Februari 2016.

(Baca juga: M Taufik Mengaku Diajak Ketua DPRD DKI ke Rumah Bos Agung Sedayu )

Ketika itu, menurut dia, sudah disepakati bahwa kontribusi tambahan diatur dalam pergub karena merupakan diskresi Gubernur DKI Jakarta.

Keterangan Taufik itu dikonfrontasi jaksa dengan rekaman pembicaraan antara anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi dan Taufik pada Maret 2016.

"Kemarin kan ke Mangga Dua, jadi rupanya Mangga Dua itu dengan tambahan pasti akan kena juga, takutnya Gubernur agak melintir. Kemarin sama Podo sama Ariesman juga, dia bilang gini, gua beli 25 lagi, dia mau kasih 25, tapi ditambahannya juga dimasukin yang konversi itu. Tapi tetap di penjelasannya itu diatur di pergub, tapi dimasukin dikonversi dari 5 persen itu," demikian bunyi rekaman tersebut. 

Rekaman tersebut seolah membantah pernyataan Taufik yang menyebut tidak ada pembicaraan mengenai kontribusi tambahan lagi setelah 22 Februari.

Setelah mendengar rekaman itu, Taufik menegaskan bahwa ia tidak menanggapi ucapan Sanusi.

"Pak, di sana saya enggak menanggapi serius loh," kata Taufik kepada jaksa.

Menurut Taufik, ucapan Sanusi, yang merupakan adiknya itu, sebatas usulan. Taufik mengatakan, apa pun usulannya, ia tetap berpegangan pada kesepakatan rapat 22 Februari 2016.

Oleh karena itu, kata dia, usulan yang disampaikan Sanusi tersebut tidak bisa ditindaklanjuti.

Order pasal

Jaksa juga memutar rekaman percakapan telepon antara Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dan Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik.

Dalam rekaman tersebut, Prasetio terdengar bertanya soal pasal dalam raperda reklamasi di Teluk Jakarta.

Berdasarkan rekaman, Prasetio menanyakan apakah pasal yang diordernya sudah beres semua atau belum.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com