Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Kunjungi Tempat Penyimpanan Vaksin di Dinas Kesehatan DKI

Kompas.com - 22/07/2016, 12:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyempatkan diri meninjau tempat penyimpanan vaksin seusai halalbihalal di Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Di sana, beberapa petugas di ruang penyimpanan vaksin menyodorkan Basuki sebuah jaket tebal seperti untuk musim dingin.

Sebanyak 20.000 vaksin disimpan di dalam ruang pendingin dengan suhu -2 hingga 8 derajat celcius.

"Eh, enggak usah pakai jaket, Bu," kata Basuki kepada seorang petugas yang memberi jaket, Jumat (22/7/2016).

Basuki akhirnya tertarik untuk masuk ke dalam ruang pendingin tersebut. Meski sempat menolak, akhirnya dia menggunakan jaket tebal.

Sekitar tiga menit, Basuki bersama Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto, Sekretaris Dinas Kesehatan DKI Jakarta Een Haryani, dan Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widiastuti meninjau ruang pendingin penyimpanan vaksin.

"Ini setiap harinya, kami cek paling tidak dua kali sehari," kata Een kepada Basuki.

Adapun puluhan ribu vaksin ini akan disalurkan kepada puskesmas dan rumah sakit umum daerah (RSUD) di Jakarta. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memperoleh vaksin dari Kementerian Kesehatan.

Menurut Koesmedi, masyarakat dapat memperoleh vaksin secara cuma-cuma alias gratis di puskesmas serta RSUD.

Basuki mengungkapkan pentingnya pemberian vaksin bagi anak-anak. Tiap anak yang akan mendaftarkan diri ke sekolah dasar harus memiliki sertifikat imunisasi dasar.

"Kalau tidak ada sertifikat, anak kamu tidak bisa sekolah loh. Jadi orang DKI itu, tidak mungkin tidak divaksin," kata Basuki.

Vaksin yang wajib diberikan adalah imunisasi BCG, imunisasi DPT, imunisasi polio, imunisasi campak dan imunisasi hepatitis B. Sertifikat imunisasi akan diterbitkan oleh puskesmas maupun suku dinas kesehatan.

Kompas TV Anak Divaksin Ulang, Orangtua Masih Cemas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com