Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dulu Sebelum Pak Ahok, Mengurus Makam Rp 1,7 Juta"

Kompas.com - 28/07/2016, 13:53 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta menemukan 14 makam yang diduga fiktif di Tempat Pemakaman Umum Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (28/7/2016). Penemuan makam fiktif itu diapresiasi oleh warga.

Waktu pembongkaran makam fiktif tersebut berbarengan dengan pemakaman seorang warga Kelurahan Menteng. Ketua RW 09, Kelurahan Menteng, Achmad, menuturkan bahwa pengurusan pemakaman jenazah sangat mahal sebelum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Tadi tidak ada biaya, kalau dulu memang sebelum Pak Ahok, mengurus makam sekitar Rp 1,7 juta," kata Achmad kepada Kompas.com, Kamis.

Achmad menjelaskan, dalam kepengurusannya ada bagian kesejahteraan masyarakat yang salah satu tugasnya adalah mengurus kematian warga. Keluarga yang berduka, kata Achmad, cukup melaporkan ke pengurus RW saat ada warga setempat yang meninggal dunia.

Masalah biaya, Achmad mengatakan memang ada swadaya dari warga untuk pengurusan jenazah dari rumah sakit hingga ke lokasi pemakaman. Achmad yang sudah tiga periode menjadi ketua RW 09, Menteng, mengaku sangat paham biaya pemakaman di TPU mencapai jutaan rupiah.

"Sekarang tinggal bawa surat dari kelurahan ke TPU, langsung dimakamkan," ujarnya.

Hingga hari ini, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta telah menemukan 376 makam yang diduga fiktif, paling banyak di Jakarta Barat. Dari jumlah tersebut, yang sudah dibongkar karena sudah dipastikan palsu sebanyak 53. Sisanya, sedang dikonfirmasi ke ahli waris yang mendaftarkan.

Kompas TV Petugas Bongkar 14 Makam Fiktif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com