JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara Sekolah Kharisma Bangsa Rahmat Hidayat memastikan, Pemerintah RI tidak akan memenuhi permintaah Pemerintah Turki terkait penutupan sekolah.
Kepastian ini didapat setelah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI) Muhadjir mengunjungi Sekolah Kharisma Bangsa pada Jumat (29/7/2016).
Dalam kunjungan itu, kata Rahmat, Muhadjir bertanya perihal aktivitas Sekolah Kharisma Bangsa.
(Baca juga: Dinas Pendidikan Tangsel: Kurikulum Sekolah Kharisma Bangsa Tak Bermasalah)
Pihak sekolah pun menjelaskan bahwa Sekolah Kharisma Bangsa tidak dikelola oleh Pemerintah Turki. Sekolah itu, kata dia, dikelola oleh yayasan asal Indonesia.
Pihak Kharisma Bangsa juga menyampaikan bahwa rekam jejak sekolah ini di dunia pendidikan cukup baik sehingga harus dilindungi.
"Kesimpulannya dari Pak Menteri, sekolah tidak akan ditutup," kata Rahmat saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Minggu (31/7/2016).
Menurut dia, kepastian itu juga akan disampaikan kepada Kementerian Luar Negeri.
Rahmat pun mengapresiasi langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI terkait masalah ini.
"Tentu kami berbahagia dan sesuai dengan hak warga negara Indonesia," ujar Rahmat.
Pemerintah Turki sebelumnya menyebutkan, ada sembilan lembaga pendidikan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia yang terkait dengan Organisasi Teroris Fethullah Gulen (FETO). Salah satunya adalah Sekolah Kharisma Bangsa.
Bahkan, Pemerintah Turki meminta Pemerintah RI menutup sekolah tersebut. Terkait tudingan ini, Sekolah Kharisma Bangsa menegaskan bahwa sekolah swasta itu tak berafiliasi dengan FETO.
(Baca juga: Bantah Terkait Kelompok Fethullah Gulen, Sekolah Kharisma Bangsa Beberkan Prestasinya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.