Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Ceria, Pusat Kegiatan dan Informasi Anak-anak "Down Syndrome"

Kompas.com - 31/07/2016, 13:51 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Persatuan Orangtua Anak dengan Down Syndrome (Potads) mendirikan "Rumah Ceria Down Syndrome" di kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Minggu (31/7/2016). Rumah tersebut akan menjadi wadah bagi anak-anak penyandang down syndrome untuk menyalurkan bakatnya.

Ketua Rumah Ceria Down Syndrome, Oom Komariah mengatakan rumah tersebut didirikan untuk menyalurkan bakat dan sebagai pusat informasi bagi para orangtua yang anaknya menyandang down syndrome.

"Nanti di sini anak-anak down syndrome bisa berlatih alat musik dan kesenian lainnya," ujar Oom saat ditemui Kompas.com, Minggu.

Oom menambahkan, nantinya juga akan disediakan tenaga medis untuk anak-anak down syndrome mengikuti terapi di rumah berlantai dua tersebut. Menurut Oom, saat ini biaya terapi bagi anak-anak down syndrome sangat mahal. Untuk itu, dia bersama para orangtua lainnya mendirikan rumah tersebut untuk membantu terapi down syndrome bagi keluarga tidak mampu.

"Terapi itu mahal, kami di sini untuk membantu meringankan keluarga yang tidak mampu," ucapnya.

Oom yang berprofesi sebagai dokter umum itu menjelaskan, anak penyandang down syndrome itu membutuhkan banyak ruang untuk berekspresi. Hal tersebut dilakukan agar mereka dapat berkembang seperti anak-anak lainnya.

Oom yang salah satu anaknya mengalami down syndrome meminta agar para orangtua tidak malu jika memiliki anak penyandang down syndrome. Menurut Oom, anak-anak down syndrome juga bisa berprestasi seperti anak lainnya.

"Jangan malu. Anak down syndrome juga bisa berprestasi. Kita sebagai orangtua harus bisa menumbuhkan kepercayaan diri pada anak. Kalau kita kurung anak down syndrome di rumah saja, bagaimana dia bisa berkembang," kata Oom.

Acara peresmian rumah tersebut dimeriahkan oleh pentas musik anak-anak down syndrome. Hadir juga ratusan anak down syndrome yang didampingi para orangtuanya, salah satunya adalah Stephanie Handojo (24), anak penyandang down syndrome yang meraih medali emas pada Spesial Olympics 2011 di Athena, dalam cabang olahraga renang.

Kompas TV Menggali Potensi Anak Down Syndrome
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com