JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan bahwa keputusannya ikut Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen bukan berdasarkan saran dari staf pribadinya, Sunny Tanuwidjaja.
Menurut dia, Sunny justru menyarankannya maju melalui jalur perseorangan dengan dukungan satu juta KTP Teman Ahok.
"(Maju parpol) bukan saran beliau (Sunny). Kalau beliau justru maunya saya (maju) independen," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/8/2016).
Pria yang dikenal dengan nama Ahok ini mengatakan bahwa Sunny tengah mengerjakan disertasi terkait dirinya.
(Baca juga: Sibuk Jadi Penghubung ke Pengusaha, Desertasi Sunny soal Ahok Malah Tertunda)
Sebagai calon dokter, kata Ahok, Sunny ingin bereksperimen dengan mendorongnya maju melalui jalur independen untuk membuktikan apakah calon gubernur perseorangan dapat memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017 serta mampu berkoordinasi dengan DPRD DKI Jakarta atau tidak.
"Kalau menurut saya, dia (Sunny) lebih pengin saya maju independen, supaya bisa membuktikan bagaimana (peluang calon independen menang di pilkada)," kata Basuki.
(Baca juga: Ahok Senang Jika Risma Didorong Maju Pilkada DKI 2017)
Saat ini, lanjut dia, Sunny sudah tidak banyak memberi masukan lagi kepadanya. Sunny lebih banyak berbicara dengan tiga partai politik pengusung Ahok, yakni Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.
Basuki sebelumnya memutuskan maju melalui jalur partai politik karena ingin menghargai keseriusan ketiga partai politik tersebut untuk mengusung dirinya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.