Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merebut Kembali Wibawa Aparat di Pasar Kebon Kembang

Kompas.com - 02/08/2016, 16:00 WIB

Sebuah truk milik Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor parkir di Jalan MA Salmun atau yang juga dikenal dengan sebutan Jalan MA Salamun, pertengahan Juli. Empat personelnya duduk di dalam kabin truk, mengobrol. Ade Irawan, pedagang kaki lima yang lapaknya berada tidak jauh dari truk itu, tetap sibuk mengupas dan memotong-motong nangka muda, dagangannya.

"Tugas mereka memang menertibkan. Tetapi, mereka punya nurani, kok. Mereka tahu, ini masa anak masuk sekolah, perlu banyak uang. Jadi, saya masih diperbolehkan dagang di sini," kata Ade.

Lapak laki-laki asal Sumatera Barat yang sudah berdagang di Bogor sejak tahun 1990-an tersebut menyita separuh trotoar atau sekitar 1,5 meter x 1 meter. Nangka-nangka muda yang belum dikupasnya ditaruh di balik pagar besi, di halaman sebuah toko di belakang lapaknya.

Lapak-lapak PKL lainnya, yang dulu memenuhi Jalan MA Salmun dan Jalan Merdeka, kini tinggal sedikit. Badan jalan pun terlihat luas dan trotoar lega.

Keindahan jajaran pohon kenari dan bangunan toko-toko tua, termasuk gedung kantor PGN, kini terlihat jelas. Begitu juga keindahan jembatan tua di sana yang baru saja dicat ulang dengan warna merah tegas.

Berhasil dan tidak

Penertiban PKL yang dilakuan terpadu oleh aparat keamanan pertengahan Juli lalu sedikit banyak berhasil "melebarkan" badan dua jalan itu. Namun, di dua jalan lainnya, yakni Jalan Dewi Sartika dan Jalan Nyi Raja Permas, hasil penertiban masih belum terlihat signifikan.

Kepadatan di dua jalan itu lebih karena halaman dan trotoar di depan tiga bangunan pasar di ruas jalan itu dijadikan lahan parkir. Selain itu, lobi atau selasar, termasuk di eskalator pasar, disewakan kepada pedagang juga.

Ketiga bangunan itu ialah bekas sebuah toserba yang "telantar" akibat proses lelang renovasi bermasalah, Pasar Kebon Kembang yang dikelola PD Pasar Pakuan, dan Plaza Dewi Sartika yang dikelola PT Propindo.

Belum lagi jajaran toko di seberang jalan bangunan pasar banyak yang menambah ruang toko dengan mengokupasi trotoar sampai batas badan jalan.

Dengan kondisi pelaku usaha yang besar, tak heran, PKL tetap berusaha menggelar lapak di mana saja ada celah. Akibatnya, kawasan Pasar Kebon Kembang di Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, padat dan semrawut walaupun tidak sepadat sepekan sebelumnya ketika belum dilakukan penertiban PKL di kawasan itu.

Gabungan

Penertiban itu adalah yang kesekian kalinya dilakukan Pemkot Bogor. Yang beda, kali ini penertiban melibatkan aparat Korem 061/Suryakancana, Kodim 0606/Kota Bogor, dan Polres Bogor Kota.

Penertiban juga dilakukan seusai pelantikan tiga pejabat Pemkot, yakni Herry Karnadi sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Rakhmawati sebagai Kepala Dinas Lalu Lintas Jalan Raya, serta Chusnul Rozaqi sebagai Kepala Bina Marga dan Sumber Daya Air. Ketiga instansi itu yang sedikit banyak bertanggung jawab atas kesemrawutan di sana. Pelantikan pun diadakan di kawasan itu.

Adapun Markas Korem ada di Jalan Merdeka, sedangkan kantor polres di Jalan Kapten Muslihat, depan Taman Topi yang satu kawasan dengan Pasar Kebon Kembang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com