Berdasarkan hasil simulasi ahli toksikologi forensik, sianida dimasukan dalam es kopi vietnam Mirna pada rentang waktu pukul 16.30 hingga 16.45 WIB.
Nursamran menyebutkan bahwa telah dilakukan pengujian terhadap es kopi vietnam bersianida. Dalam pengujian itu, komponen cairan kopi yang diuji sama dengan kopi barang bukti. Selain itu, kata Nursamran, konsentrasi anion sianida di dalam cairan kopi yang diuji sama dengan konsentrasi awal pada saat pelaku menambahkan natrium sianida ke dalam kopi.
Saat pengujian, kondisi penyimpanan cairan kopi yang diuji sama dengan kondisi penyimpanan cairan kopi barang bukti. Dalam waktu 0 jam, konsentrasi anion sianida 9.880 miligram per liter. Setelah dilakukan pengukuran, untuk mencapai konsentrasi anion sianida 7.900 miligram per liter sesuai dengan barang bukti (BB) II minuman es kopi vietnam dalam botol, diperlukan waktu sekitar 90 jam 9 menit 36 detik.
Saat itu, pengukuran dilakukan pada 10 Januari 2016 pada pukul 10.30. Jadi, bila ditelusuri ke belakang dan sesuai dengan waktu pengukuran, dapat ditentukan bahwa natrium sianida dimasukkan pelaku ke dalam minuman kopi Mirna pada 6 Januari 2016 pukul 16.00 lewat 39 menit lewat 36 detik.
"Tapi namanya perhitungan, setiap perhitungan ada namanya deviasi. Kami buat rentang 16.30 sampai 16.45," kata Nursamran.
Pelaku pintar
Nursamran menjelaskan bahwa efek sianida akan hilang saat dimasukan atau dicampurkan ke dalam air panas. Sianida akan memiliki efek samping jika air yang dicampurkan itu dingin.
Dia pun menyebut pelaku yang memasukkan sianida ke dalam es kopi vietnam Mirna adalah orang yang pintar.
"Makanya pelaku ini cukup smart, pintar Yang Mulia (Majelis Hakim). Artinya, dia tahu kalau sianida kena panas itu hilang," kata dia.
Saat dikonfirmasi seusai persidangan, Nursamran tidak ingin menduga-duga siapa pelaku yang menaruh sianida ke dalam gelas es kopi vietnam tersebut. Dia hanya memberikan keterangan sesuai dengan kapasitasnya sebagai ahli.
Nursamran hanya mengatakan sifat zat sianida mudah terurai jika terkena panas, seperti temperatur tinggi, pencahayaan langsung, juga derajat keasaman. Dia enggan mengaitkan pernyataannya itu pada orang tertentu.
Warna kopi bersianida berubah karena reaksi kimia
Nursamran menjelaskan, barang bukti es kopi vietnam dapat berubah warna sehingga terjadi perbedaan warna pada saat kejadian Mirna meninggal dan warna saat ini. Perubahan atau perbedaan warna tersebut terjadi karena adanya reaksi kimia.
Dia mengatakan, reaksi kimia di dalam barang bukti kopi vietnam terus berlangsung. Perubahan warna yang muncul pun tidak dapat diprediksi.
"Enam bulan reaksi ini berlangsung. Kami tidak bisa prediksi dengan bahan reaktif sianida itu. Kami enggak bisa prediksi reaksi apa yang terjadi, bisa aja warnanya merah atau yang lain," ucap Nursamran.
Pada beberapa sidang sebelumnya, majelis hakim beberapa kali menunjukkan barang bukti es kopi vietnam kepada para saksi yang merupakan pegawai Kafe Olivier. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah warna es kopi vietnam yang diminum Mirna sama dengan barang bukti es kopi vietnam yang dimiliki jaksa.
Namun, para saksi menyebutkan warna barang bukti es kopi vietnam yang ditunjukkan majelis hakim berbeda dengan es kopi vietnam yang mereka lihat saat diminum Mirna pada 6 Januari 2016.
Mereka menyebutkan, es kopi vietnam yang diminum Mirna lebih pekat dan berwarna kekuningan dibandingkan dengan barang bukti yang diperlihatkan hakim.