JAKARTA, KOMPAS.com - Subdit Industri dan Perdagangan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya membekuk FL (28) lantaran memalsukan pruduk komestik. Pelaku, membuat kosmetik dengan dicampur zat pewarna untuk pembuat makanan agar warna produknya terlihat cerah.
"Untuk bahan menggunakan sejenis powder yang dicampur dengan zat pewarna. Hal itu untuk menarik perhatian sehingga akan berwarna cerah," ujar Kanit V Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Kompol Bintoro di Mapolda Metro Jaya, Jumat (5/8/2016).
Selain itu, lanjut Bintoro, pelaku dalam memasarkan produk kosmetiknya menyertakan merek produk kosmetik terkenal yaitu HN. Hal itu, agar lebih menarik minat para konsumennya.
"Pelaku menggunakan merek HN yang juga salah satu merek terkenal, dia membuat itu secara otodidak dan pasarkan dengan mendompleng merek terkenal," ucapnya.
Selain memalsukan bahan pembuat kosmetik, pelaku juga memalsukan labelnya. Label tersebut ia buat dengan cara mencontoh label asli milik HN. Sementara itu, kosmetik palsu ini dijual di situs jual beli online dan pasar Asemka, Jakarta Barat.
"Yang bersangkutan telah rugikan masyarakat, khususnya wanita yang gunakan alat ini sebagai pelembab atau cream," kata Bintoro. (Baca: Kosmetik Palsu Buatan Pabrik Rumahan di Bandung Bikin Kulit Kendur )
Pelaku ditangkap polisi di Jalan Raya Villa Mutiara Pluit, Kelurahan Periuk, Kecamatan Jati Uwung, Kota Tangerang, Kamis (28/7/2016) lalu. Usai menangkap pelaku, polisi menuju rumah Perumahan Villa Tomang Baru Blok G1 Nomor 12, Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang, yang dijadikan tempat pembuatan dan penyimpanan bahan-bahan kosmetik.
Atas perbuatannya, pelaku akan dijerat dengan Pasal 197 dan Pasal 106 ayat (1) UU RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar serta Pasal 62 ayat (1 ) dan Pasal 9 ayat (1) UU RI Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak Rp 2 miliar. (Baca: Masyarakat Kelas Bawah Jadi Konsumen Produk Kosmetik Palsu)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.