Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Ahok Soal Ketakutan Petahana Gunakan Fasilitas Negara untuk Kampanye

Kompas.com - 08/08/2016, 19:20 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu yang menjadi kekhawatiran jika calon petahana tidak mengambil cuti kampanye adalah sulitnya mengawasi penggunaan fasilitas negara untuk kampanye. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pendapat ini tidak beralasan karena program kerja Gubernur tetap harus berjalan.

"Kalau gitu, KJS dan KJP enggak boleh dong? Kalau gitu program kita lagi mau perbaiki trotoar, mau bangun Kalijodo, harus berhenti dong. Padahal itu kan janjinya petahana. Saya kan visi misinya itu," ujar Ahok (sapaan Basuki) di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (8/8/2016).

Ahok mengatakan dia juga tidak mungkin mengusulkan anggaran untuk membagi-bagikan uang ke masyarakat dalam APBD DKI. Sebab hal tersebut pasti akan langsung diprotes DPRD DKI. Jika membuatnya dalam sebuah peraturan gubernur, itu juga harus melalui izin Kemendagri.

Ahok mengatakan penggunaan fasilitas negara untuk kampanye sangat ditentukan oleh karakter calon petahana. Bagi Ahok, sejak awal dia tidak pernah suka dengan kegiatan bakti sosial.

Dia bahkan ribut dengan forum RT dan RW karena menyuruh mereka melapor lewat Qlue agar bisa mendapatkan uang operasional. Ahok juga tidak peduli jika ada orang yang terang-terangan membencinya. Dia tidak pernah menggunakan program Pemprov DKI seperti KJP dan KJS untuk menarik hati orang yang membencinya itu.

"Makanya saya bilang kita enggak usah berdebat. Mengapa UUD mengatur ada namanya Mahkamah Konsitusi. Justru terjadinya tafsiran dualisme dari UU itu dibawanya ke MK," ujar Ahok. (Baca: Kemendagri Ingatkan Petahana Patuhi Aturan Cuti Saat Kampanye)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com