Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Menghargai dan Menaruh Kepercayaan pada Dukungan Parpol

Kompas.com - 10/08/2016, 10:33 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan sudah menaruh kepercayaan pada partai-partai politik yang kini mendukungnya.

Hal itulah yang membuatnya memutuskan tak jadi maju melalui jalur independen. Oleh karena itu, ia berharap parpol-parpol yang kini mendukungnya menghargai kepercayaannya itu.

"Kami menghargai mereka juga ketika partai menghargai Teman Ahok. Maka saya dan Teman Ahok juga menghargai partai, menaruh kepercayaan," ujar Basuki di Balai Kota, Rabu (10/8/2016).

Besarnya kepercayaan pada dukungan parpol membuat Basuki hanya bisa pasrah jika tiba-tiba ada salah satu parpol pendukung yang menarik dukungan. Namun, ia meyakini parpol yang melakukan hal itu hanya mencoreng citranya sendiri dan berpotensi mendatangakan kerugian pada Pemilu 2019.

"Kamu mendukung ya kami respek sama-sama kasih Anda kehormatan, sama-sama menghargai. Tapi kalau dia batalin ya saya kira partai masa mau menodai diri mereka sendiri. Kalau sampai mau nekat juga ya silakan saja," ujar pria yang biasa disapan Ahok ini.

Saat ini, dukungan parpol yang sudah dikantongi Ahok berasal dari Hanura, Golkar, dan Nasdem. Gabungan kursi di DPRD DKI Jakarta yang dimiliki ketiga partai itu adalah 24 kursi, terdiri dari 10 milik Hanura, 9 milik Golkar, dan 5 milik Nasdem.

Syarat minimal kursi yang harus dipenuhi parpol atau gabungan parpol untuk bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakilnya adalah 22 kursi.

Ahok menyatakan sampai saat ini hubungannya dengan pengurus dari tiga parpol pendukung masih baik-baik saja, mulai dari Ketua Umum Hanura Wiranto, Ketua Umum Golkar Setya Novanto hingga Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.

"Semalam saya baru makan dengan Pak Surya Paloh, ngobrol banyak," ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com