Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuat KTP Palsu Seharga Rp 150.000 Ditangkap Polisi di Kelapa Dua

Kompas.com - 12/08/2016, 12:39 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Aparat Polsek Kelapa Dua menggerebek sebuah rumah yang digunakan sebagai tempat produksi KTP dan kartu keluarga (KK) palsu di perkampungan Sabi, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Penggerebekan dilakukan berdasarkan laporan masyarakat sekitar yang pernah memesan pembuatan KTP kepada salah satu warga dengan harga ratusan ribu rupiah.

"KTP itu bisa dibikin seharga Rp 150.000 untuk satu KTP. Kalau KK, beda lagi. Harganya juga di kisaran ratusan ribu rupiah. Dari informasi itu, langsung kami gerebek ke lokasi, Rabu (10/8/2016) kemarin," kata Kapolsek Kelapa Dua Komisaris Zainal Azhab kepada pewarta, Jumat (12/8/2016).

Zainal menjelaskan, ketika jajarannya menggerebek tempat tersebut, terdapat sejumlah alat yang diduga dipakai untuk memproduksi KTP dan KK palsu. Alat yang dimaksud adalah satu unit komputer, printer, serta stempel sejumlah kelurahan dan kecamatan di Kabupaten Tangerang.

"Kami juga menyita puluhan KTP dan KK palsu yang sudah siap edar," tutur Zainal.

Ketika rumah itu digerebek, polisi turut mengamankan seseorang berinisial CS (56). Dari pengakuan sementara, CS sudah menerima pesanan KTP dan KK palsu sejak setahun yang lalu.

Produksi identitas palsu itu hanya dikerjakan jika ada permintaan dari warga atau oknum petugas kelurahan maupun kecamatan. CS masih ditahan di Polsek Kelapa Dua untuk diperiksa lebih lanjut.

Pihak Polsek Kelapa Dua masih berupaya mengembangkan kasus ini dan mencari kemungkinan keterkaitan CS dengan pelaku lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com