Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Justru Suka Birokrat Menantang Saya

Kompas.com - 18/08/2016, 15:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan, dirinya bukan tipe kepala daerah yang akan memanfaatkan birokrat demi keuntungannya saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Ia justru akan lebih senang ada birokrat yang menantang dirinya dalam pilkada.

Ia lalu mencontohkan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah, yang sudah menyatakan keinginan untuk maju pada Pilkada DKI 2017. Menurut Ahok, Saefullah merupakan birokat yang sudah terang-terangan melawan karena tidak puas terhadap kepemimpinannya.

"Yang enggak ngelawan kan banyak. Kan kita tahu Jakarta tempo hari kayak apa. Jadi enggak ada alasan saya memanfaatkan birokrat. Justru saya buka birokrat boleh nantang saya," kata Ahok di Balai Kota, Kamis (18/8/2016).

Ia menceritakan, Saefullah sudah lama punya rencana hendak maju pada Pilkada 2017. Hal itu bermula dari izin untuk menjabat sebagai Ketua DPW Nadhdlatul Ulama DKI Jakarta.

Setelah mengizinkan Saefullah menjabat sebagai Ketua DPW NU, Ahok mengatakan dia rutin membagikan uang operasionalnya ke Saefullah. Besarannya mencapai Rp 100 Juta per bulan. Ahok mengaku rela membagikan uang operasionalnya ke Safullah untuk mempermudahnya menggalang massa.

"Karena lu yang mau ke PBNU ke mana-mana mau galang massa. Ini duit gue kasih deh tiap bulan. Enggak ada gubernur yang baik hati kasih Sekda Rp 100 juta," kata Ahok.

Saefullah belakangan sering diberitakan akan maju pada Pilkada DKI 2017. Dia disebut-sebut akan berpasagan dengan calon gubernur dari Partai Gerindra, yaitu Sandiaga Uno.

Jika Saefullah jadi maju, Ahok mengatakan semua orang akan tahu rekam jejak asistennya itu.

"Sekda ini siapa, berapa lama kerjanya, menarik gitu lho. Terus kasus UPS (Unniterrubtible Power Supply) diributin dari si Lasro (Marbun, bekas kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta) dia tahu semua tentang Sekda lho kalau tandatangan. Makanya saya senang aja. Justru saya bilang saya pengen PNS ikut. Kalau kamu ikut kamu akan dibongkar borok kamu," ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com