JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pihak yang meragukan kekutana Koalisi Kekeluargaan. Hal ini karena koalisi tersebut baru diikuti oleh pimpinan partai di tingkat DPD DKI Jakarta saja. Tidak ada kontrak politik atau persetujuan dari DPP masing-masing partai dalam koalisi itu.
Meski demikian, Anggota DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif justru menilai hal yang sebaliknya. Menurut dia, Koalisi Kekeluargaan justru merupakan koalisi yang sebenarnya karena dibuat oleh pimpinan partai di tingkat DPD DKI Jakarta.
"Justru ini koalisi sejati, koalisi yang dirintis lebih dari 4 bulan dan dibangun secara bersama-sama dengan pimpinan parpol DPD yang tahu masalah yang dihadapi," ujar Syarif di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (22/8/2016).
Syarif mengatakan, bersatunya kekuatan partai di tingkat provinsi adalah hal penting. Sebab, pada dasarnya, kader di tingkat provinsi hingga cabang dan rantinglah yang akan menjadi mesin partai.
Syarif mengatakan justru kader di DPD DKI Jakarta yang berperan penting dalam hal pemenangan calon. Sehingga, DPP pasti akan mempertimbangkan aspirasi kader di tingkat bawah ini.
Meskipun nanti Koalisi Kekeluargaan akan pecah, Syarif mengatakan, hal itu tidak jadi masalah. Dia mengatakan partai-partai yang memisahkan diri dari Koalisi Kekeluargaan juga bukan berarti bergabung mendukung Ahok. Bisa saja, beberapa partai membuat koalisi baru dan mengusung calon lain selain Ahok.
"Kalau DPP boleh saja nanti berbeda, tapi semangatnya tetap sama yaitu tidak mendukung Ahok," ujar Syarif.
Koalisi Kekeluargaan diikuti oleh 7 partai politik di tingkat DKI Jakarta diantaranya adalah PDI-Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.