JAKARTA, KOMPAS.com - Instalasi pengolahan air (IPA) milik PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) di Cilandak terendam banjir sejak Jumat (19/8/2016) malam.
Banjir dari luapan Kali Krukut itu menyebabkan IPA tersebut tidak dapat beroperasi normal.
Pantauan Kompas.com di Kantor IPA PALYJA Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2016), masih tampak sisa banjir dalam Kompleks IPA PALYJA tersebut, seperti lumpur yang tampak di beberapa titik dekat saluran air.
Tiga pekerja nampak membersihkan lumpur di sekitar jalan dengan menyapu dan menyemprotkan air.
Kompleks IPA tersebut direndam banjir sekitar 170 sentimeter atau hampir dua meter. (Baca juga: Ini Wilayah Terdampak Akibat Pengerjaan Teknis Palyja)
Kompleks itu berada dekat dengan aliran Kali Krukut di Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
Banjir yang merendam IPA PALYJA Cilandak itu bukan pertama kalinya. Pada 2014 dan 2015 kemarin, banjir juga terjadi di sana.
Menurut salah seorang petugas PALYJA, pada 2014 banjir di Kompleks IPA PALYJA tersebut mencapai level 4,0, sedangkan pada 2015 mencapai level 3,5.
Level ini merupakan ukuran ketinggian banjir yang ditetapkan pihak PALYJA.
Sementara itu, pada Minggu (21/8/2016), banjir yang merendam Kompleks IPA tersebut mencapai level 4,3 atau sekitar 1,7 meter-2 meter.
"Ini yang paling parah dari tahun sebelumnya," kata petugas PALYJA itu.
Saat banjir, untuk mencapai ke dalam Kompleks, warga harus menggunakan perahu karet.
Teknisi PALYJA hari ini nampak berdatangan meninjau instalasi yang sempat terendam banjir.
Informasinya, instalasi perusahaan pemasok air itu belum beroperasi normal sampai hari ini.
Kompas.com masih mengonfirmasi masalah kondisi IPA ke Corporate Communications and Social Responsibilities Division Head PALYJA Meyritha Maryanie.
Sebelumnya, PALYJA terpaksa menghentikan IPA tersebut akibat banjir sejak Sabtu (20/8/2016) dini hari.
Akibat penghentian IPA ini, sejumlah wilayah di barat DKI Jakarta tidak mendapatkan pasokan air dari PALYJA. Tercatat, ada 32 daerah yang terdampak berhentinya operasi IPA Cilandak.
Daerah-daerah terdampak adalah Bangka, Bukit Duri, Cikoko, Cilandak Barat, Cipete Utara, Cipete Selatan, Duren Tiga, Gandaria Selatan, Gandaria Utara, Jati Padang, Kalibata, Kebayoran Lama Selatan.
Wilayah lainnya adalah Kebayoran Lama Utara, Kebon Baru, Lebak Bulus, Mampang Prapatan, Manggarai, Manggarai Selatan, Melawai, Menteng Dalam, Pancoran, Pasar Minggu, Pejaten Barat, Pejaten Timur, Pela Mampang, Petogogan, Pondok Pinang, Pulo, Ragunan, Tebet Barat, Tebet Timur dan Tegal Parang.
"Dari hasil temuan investigasi bahwa perlu dilakukan penggantian dan pemasangan kabel utama baru pada panel pompa air baku, agar dapat berfungsi kembali," kata Meyritha.
(Baca juga: Ahok Pilih Penggabungan PAM Jaya Ketimbang Akuisisi Palyja)
Perbaikan ini direncanakan selesai pada Selasa (23/8/2016). Kemudian diharapkan akan beroperasi secara normal mulai Rabu (24/8/2016).
Untuk mengurangi dampak gangguan, kata Meyritha, PALYJA menambah pasokan air dari DCR 5 sebesar 200 lps (litre per second) serta penambahan pasokan air dari Aetra sebesar 80-100 lps.
"PALYJA juga menyiagakan armada mobil tanki untuk mengantisipasi keadaan darurat, seperti rumah sakit dan rumah ibadah untuk memasok air bersih ke beberapa wilayah pelayanan PALYJA," ujar Meyritha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.