JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merenovasi Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, agar terintegrasi dengan moda transportasi umum lainnya.
Stasiun ini dinilai cukup strategis dengan jumlah penumpang harian mencapai 22.500 orang.
(Baca juga: Penumpang Bus Pengumpan Transjakarta di Stasiun Tebet Capai 12.000 Per Hari)
Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan Christanto menuturkan, integrasi antar-moda dilakukan dengan menyediakan bus feeder transjakarta sejak April 2016
Bus ini menghubungkan penumpang KRL dengan transjakarta koridor 5 (Kampung Melayu-Ancol) dan koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas).
Christianto mengatakan, agar penumpang KRL lebih tertib dan aman, akan dibuat jalur berkanopi yang menghubungkan stasiun dengan halte transjakarta.
"Penumpang akan kami kanalisasi keluarnya," kata dia, Selasa (23/8/2016).
Halte untuk transjakarta di Stasiun Tebet pun akan dibangun selayaknya halte-halte transjakarta lainnya.
Saat ini, pelayanan tiket transjakarta di Stasiun Tebet masih dilakukan manual oleh petugas dengan menggunakan mesin EDC. "Nantinya akan ada gate tapping-nya," sambung Christianto.
Transjakarta sudah membuat loket sederhana berupa meja yang dijaga petugas penjualan tiket.
Sebenarnya sudah ada bangunan berukuran 6x6 meter untuk halte, tetapi belum bisa digunakan.
"Jalan menuju ke sana masih perlu dilebarkan karena bus sulit bermanuver untuk berhenti di sana," kata dia.
Selain itu, pihaknya akan menyiapkan lokasi khusus para pengojek untuk menunggu penumpang di dekat stasiun. Dengan demikian, pengojek diharapkan tidak memenuhi jalan.
Bersamaan dengan itu, trotoar yang ada di sekitar stasiun ini pun akan diperbaiki dan diperlebar oleh Sudin Bina Marga Jakarta Selatan.
Sementara itu, Kepala Humas KAI Daops 1 Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, PT Kereta Api Indonesia akan membuat pintu baru untuk memecah gelombang penumpang.
Selama ini, Stasiun Tebet hanya memiliki dua pintu masuk dan keluar yang tak terlalu luas, yaitu yang mengarah ke Jalan Lapangan Ros dan Jalan Tebet Barat Dalam.
"Rencananya akan dibuat di jalur seberangnya," kata dia.
Rencana itu masih dikaji bersama dengan Pemprov DKI. Namun, pihaknya sepakat karena renovasi ini juga dinilai perlu dilakukan demi keamanan penumpang.
Diharapkan, nantinya warga tidak lagi menyeberangi rel. Saat ini, warga masih tampak menyeberangi rel meskipun pelintasan sebidang di Stasiun Tebet sudah ditutup.
(Baca juga: Pelintasan Sebidang di Stasiun Tebet Ditutup Permanen)
Warga yang menyeberang melalui rel di antaranya warga dari arah Jalan Tebet Barat menuju ke Jalan Asem Baris. Ada celah antara pembatas beton yang dimanfaatkan warga.
Bambang juga mengatakan, rencananya akan dibangun jembatan penyeberangan orang di sana.
Jembatan yang rencananya memiliki panjang 10 meter itu akan dibangun mulai dari pintu stasiun hingga menyeberang rel.
Kepala Kantor Perencanaan Pembangunan Jakarta Selatan Hidayat Budiawan mengatakan, pihaknya menyediakan anggaran Rp 3 miliar untuk revitalisasi tiga stasiun, termasuk Stasiun Tebet.
“Hal yang sama akan kami lakukan juga di Duren Kalibata dan Pasar Minggu,” kata dia.
(Bintang Pradewo)