Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Jessica Persoalkan Pernyataan Ahli Toksikologi Forensik soal Waktu Penguburan Mirna

Kompas.com - 25/08/2016, 16:58 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, mempersoalkan pernyataan ahli toksikologi forensik I Made Agus Gelgel Wirasuta dalam sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).

Gelgel menyatakan, sampel lambung Mirna diperiksa setelah jenazah Mirna dikubur lima hari.

Otto mempersoalkan hal itu.

"Saudara menyebutkan jenazah telah dikubur lima hari sebelum diotopsi, telah terjadi micro penguraian. Tolong ini dijelaskan, kata lima hari dikubur ini dapat di mana?" tanya Otto di dalam persidangan.

Gelgel menjelaskan bahwa lima hari itu dihitung sejak Mirna meninggal pada 6 Januari 2016 hingga sampel lambungnya diperiksa di Laboratorium Forensik (Labfor) Polri pada 11 Januari 2016.

"Dari BAP (berita acara pemeriksaan) yang saya terima, hari Sabtu, Minggu, dilakukan sampel toksikologi. Senin dilakukan (pemeriksaan sampel lambung) menggunakan alat oleh Laboratorium Forensik Polri. Ini lima hari yang saya maksud," jawab Gelgel.

Otto kembali menanyakan pernyataan Gelgel yang menyebut sampel lambung Mirna diambil setelah dikubur.

Berdasarkan BAP yang ada, jenazah Mirna selama tiga hari berada di rumah duka dan belum dikuburkan.

"Kemudian kata-kata orang sudah dikubur itu dari mana?" tanya Otto.

Sebelum menjawab pertanyaan Otto, Gelgel tampak diam beberapa detik. Dia kemudian mengakui bahwa dia salah berucap.

"Oke, di sini kealpaan saya. Tapi dari meninggal sampai masuk (pemeriksaan) itu lima hari. Yang saya maksud di sini adalah faktanya racun diminum sampai diperiksa itu lima hari," kata Gelgel.

Otto mengemukakan, ia mempersoalkan pernyataan Gelgel karena khawatir hasil analisa Gelgel keliru jika data yang dipakainya untuk menganalisis salah.

"Karena kalau data yang dianalisa salah, kan hasilnya bisa salah ya, makanya kami koreksi," kata Otto.

Mirna meninggal setelah meminum es kopi vietnam yang dipesan Jessica di Kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 6 Januari lalu. Jessica kini menjadi terdakwa kasus tersebut. Jaksa mendakwanya telah melakukan pembunuhan berencana dengan menarun racun sianida dalam gelas kopi Mirna.

Kompas TV Ahli Toksikologi: Mirna Kekurangan Oksigen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com