Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2016, 18:33 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) selaku pengembang Superblok Kemang Village menolak disalahkan atas banjir yang terjadi di kawasan Kemang pada Sabtu petang (27/8/2016).

Corporate Water Planning LPKR Cornelia Retno mengatakan, retention pond atau tandon air yang dibangun oleh Kemang Village justru meringankan banjir akibat luapan Kali Krukut yang terjadi di Kemang itu.

"Kami berkali-kali konsultasi ke TPAK (tim penasihat arsitektur kota), secara konstruksi oke, harusnya Kemang Village malah jadi role model (panutan)," ujar Retno kepada Kompas.com, Senin (29/8/2016).

(Baca juga: Begini Penampakan Tandon Air Kemang Village)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya menuding Kemang Village tak membangun tandon air.

Ia kemudian membenarkan bahwa tandon itu ada namun tidak bisa menjadi solusi banjir di Kemang.

Pria yang kerap disapa Ahok itu lantas mengatakan bahwa tandon Kemang Village memiliki keterbatasan jika dibandingkan dengan waduk.

Bak tampungan hanya bisa menampung air sesuai dengan besar baknya saja. Air tidak bisa meresap ke bagian bawah.

Oleh sebab itu, menurut dia, cara satu-satunya adalah membongkar bangunan yang berdiri di badan sungai untuk melakukan normalisasi sungai.

Atas pendapat ini, Retno mengatakan, pemerintah seharusnya mencari penyelesaian dan tidak menyalahkan Kemang Village.

Retno mengatakan, dua upaya yang pihaknya telah lakukan untuk menangkal banjir adalah membangun tandon dengan kapasitas 100.000 kubik serta pompa sistem saluran gendong bagi rumah warga di bantaran kali yang otomatis menyedot kala air menggenang.

"Sesuai desain kami diminta 86.000 kubik, tapi kita bangun 100.000," uja dia.

Menurut Retno, cara kerja tandon ini cukup sederhana. Jika Kali Krukut menyentuh ketinggian pintu air, maka alarm akan berbunyi dan pintu air dibuka.

Air dari Kali Krukut lalu masuk dan ditampung di tandon air yang berada di bawah teras Kemang Village.

Setelah Kali Krukut surut, barulah air dari tandon dibuang kembali ke Kali Krukut untuk bisa menampung lagi jika dibutuhkan.

Ketika Kali Krukut meluap pada Sabtu kemarin, Cornelia mengatakan, pihaknya membiarkan pintu air terbuka hingga ketinggian air Kali Krukut dan tandon sama.

(Baca juga: DKI Cek Fungsi Tandon Air Kemang Village)

Berdasarkan pantauan Kompas.com Senin sore, air tidak memenuhi tandon.

"Enggak fair lho mengatakan Kemang Village di paling bawah kalau kami sudah membangun kewajiban dan malah memberikan bonus sistem saluran gendong," kata Retno.

Kompas TV Banjir di Kemang Akibat Luapan Kali Krukut
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kebakaran di Jembatan Lima, Diduga Korsleting Listrik dan 20 KK Terdampak

Kebakaran di Jembatan Lima, Diduga Korsleting Listrik dan 20 KK Terdampak

Megapolitan
Kebakaran di Jembatan Lima, Petugas Damkar Sempat Terkendala Sumber Air Saat Padamkan Api

Kebakaran di Jembatan Lima, Petugas Damkar Sempat Terkendala Sumber Air Saat Padamkan Api

Megapolitan
Kebakaran Landa Kawasan Rumah Tinggal di Jembatan Lima, Petugas Damkar Masih Lokalisir Api

Kebakaran Landa Kawasan Rumah Tinggal di Jembatan Lima, Petugas Damkar Masih Lokalisir Api

Megapolitan
Firli Bahuri Sebut Tak Pernah Komunikasi dengan SYL, Polisi: Akan Terbukti di Pengadilan

Firli Bahuri Sebut Tak Pernah Komunikasi dengan SYL, Polisi: Akan Terbukti di Pengadilan

Megapolitan
Antisipasi Musim Hujan dan Banjir, PLN Buka 17 Posko Siaga dan Kerahkan 2.356 Personel

Antisipasi Musim Hujan dan Banjir, PLN Buka 17 Posko Siaga dan Kerahkan 2.356 Personel

Megapolitan
Hujan Deras Minggu Siang, Jalan RS Fatmawati Terendam Banjir

Hujan Deras Minggu Siang, Jalan RS Fatmawati Terendam Banjir

Megapolitan
Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Megapolitan
Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Megapolitan
Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Megapolitan
Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Megapolitan
Sulit Dapat Suara Terbanyak di Jaksel-Jaktim, TPD Ganjar-Mahfud Buat Strategi Baru

Sulit Dapat Suara Terbanyak di Jaksel-Jaktim, TPD Ganjar-Mahfud Buat Strategi Baru

Megapolitan
Terima Surat Panggilan Polisi, Aiman Akan Hadir Pada 5 Desember 2023

Terima Surat Panggilan Polisi, Aiman Akan Hadir Pada 5 Desember 2023

Megapolitan
Tak Hadiri Pemeriksaan soal Oknum Polisi Tidak Netral, Aiman Kembali Dipanggil pada 5 Desember

Tak Hadiri Pemeriksaan soal Oknum Polisi Tidak Netral, Aiman Kembali Dipanggil pada 5 Desember

Megapolitan
Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Keruk Kali Lagi untuk Atasi Banjir

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Keruk Kali Lagi untuk Atasi Banjir

Megapolitan
Pengacara SYL Ingatkan Pihak Firli Bahuri: Hati-hati Buat 'Statement', Jangan Bikin Gaduh

Pengacara SYL Ingatkan Pihak Firli Bahuri: Hati-hati Buat "Statement", Jangan Bikin Gaduh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com