Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Penampakan Tandon Air Kemang Village

Kompas.com - 29/08/2016, 17:18 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Sabtu (27/8/2016) malam hingga Minggu (28/8/2016) dini hari menyebabkan sejumlah kawasan di Jakarta Selatan terendam banjir.

Salah satu kawasan yang terkena banjir parah adalah Kemang, Jakarta Selatan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menuding PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), sebagai pengembang superblok Kemang Village, tidak membuat bak tampungan air atau tandon.

Ahok bahkan mengatakan, seharusnya tak boleh ada bangunan yang didirikan di area yang kini menjadi tempat bagi Kemang Village tersebut.

Pada Senin (29/8/2016), Kompas.com mengunjungi bak air yang dimaksud.

(Baca juga: DKI Cek Fungsi Tandon Air Kemang Village)

Kolam seluas kurang lebih kurang 1.000 meter persegi itu berada di sepanjang jogging track superblok Kemang Village. Letaknya bersebelahan dengan aliran Kali Krukut.

Sebagian besar area kolam ini tidak terlihat karena bagian atasnya tertutup jalan dan bagian plasa mal.

Beton-beton penahan plasa pun berdiri di sekitar kolam itu. Kepala Teknisi Kemang Village Wiyono mengatakan, kedalaman kolam itu mencapai lima meter.

Daya tampungnya sebesar 100.000 meter kubik. Empat pintu air manual tampak membatasi Kali Krukut dengan kolam ini. Pintu air ini menjadi titik keluar dan masuk air.

"Ini selalu kami maintenance. Kalau Kali Krukut meluap, kami buka. Bahkan pada musim kemarau, setiap tanggal 15 kami buka untuk simulasi untuk memastikan fungsi dan kondisinya dalam keadaan baik," ujar Wiyono, Senin (29/8/2016).

Seorang petugas terlihat menyaring sampah di kolam. Air yang ada di dalam kolam saat ini, kata Wiyono, akan dikeluarkan ketika Kali Krukut surut.

Sebab, tandon diusahakan cepat kosong untuk siap menampung luapan kali ketika deras.

(Baca juga: Pemprov DKI: Perlu Evaluasi Menyeluruh di Kawasan Kemang)

Di depan pintu air, dibuat tembok berbentuk zig-zag. Tembok tersebut berfungsi memecah derasnya aliran air dari sungai sehingga tidak menghantam beton-beton dengan keras.

Selain itu, di pinggirnya menjulang sebuah tiang dengan sebuah rotator di ujungnya. Kata Wiyono, rotator ini berfungsi sebagai penanda kapan pintu harus dibuka.

Jika aliran air Kali Krukut meluap, rotator akan menyala dan alarm berbunyi. "Tidak pernah ada masalah, selalu kami rawat dan selama ini selalu berfungsi menampung air," ujar Wiyono.

Kompas TV Banjir di Kemang Akibat Luapan Kali Krukut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com