Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dulu Lewat Sini Pas 3 in 1 Enggak Ditilang, Kenapa Ini Ditilang?"

Kompas.com - 30/08/2016, 09:26 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fransisco (40), pelanggar sistem ganjil genap, berdebat dengan polisi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (30/8/2016). Fransisco yang mengendarai mobil Toyota Avanza dengan pelat nomor B 1861 TKN bersikukuh tak melanggar.

Padahal, hari ini pelat nomor mobil berakhiran angka ganjil dilarang melintas di sejumlah kawasan yang sudah ditentukan. Saat diberhentikan oleh polisi, Fransisco emosi.

"Setiap hari saya lewat sini. Kamu kalau terapkan aturan enggak gitu," kata Fransisco kepada polisi di Jakarta, Selasa.

Pria asal Sumatera Utara itu yakin tak melanggar. Sebab, ia tak melintasi Jalan Jenderal Sudirman, tetapi hendak mengantarkan seseorang dari Jalan Pamekasan menuju Jalan Purworejo. Saat diberhentikan, Fransisco berada di depan Halte Transjakarta Tosari.

"Dari dulu saya lewat sini pas 3 in 1 enggak ditilang, kenapa ini ditilang?" kata Fransisco lagi.

Anggota Satlantas Polda Metro Jaya Brigadir Riko menjelaskan bahwa Fransisco masuk dalam kawasan sistem ganjil genap. Plang soal kebijakan ganjil genap juga sudah dipasang di dekat Graha Mandiri.

"Kalau dia mau ke Jalan Purworejo, harusnya belok ke Jalan Sumenep, jangan melintas di persimpangan antara Jalan Sumenep dan Jalan Purworejo. Itu sudah masuk kawasan ganjil genap," kata Riko.

Namun, Fransisco tetap ngotot benar dan tak mau memberikan surat-surat kendaraan untuk ditindak. Melihat situasi itu, akhirnya polisi tak menilang. Pelat nomor Fransisco difoto oleh Brigadir Riko untuk langsung dilaporkan ke atasannya.

"Kamu kalau besok lewat sini melanggar lagi, saya langsung tilang," kata Riko.

Selasa (30/8/2016) ini, pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan pelat nomor ganjil dan genap di sejumlah jalan protokol di Jakarta resmi diberlakukan.

Pengendara yang melanggar akan langsung ditilang. Para pelanggar kebijakan tersebut akan dikenakan denda maksimal sebesar Rp 500.000.

Kompas TV Uji Coba Ganjil Genap Berakhir Jumat Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com