Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Harus Antisipasi Kejahatan terhadap Anak di Medsos

Kompas.com - 02/09/2016, 20:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pihak kepolisian dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mengimbau para orangtua mewaspadai potensi kejahatan terhadap anak-anak melalui media sosial. Hal ini berkaca dari kasus dugaan perdagangan anak-anak dari Jakarta, yang dipekerjakan di kafe, di Sumatera Barat.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, para orangtua diimbau bisa memantau aktivitas anak saat berselancar di dunia maya tersebut.

"Harus ada edukasi dari orangtua ke anak, apa saja yang bisa, boleh, dan yang tidak boleh di lakukan oleh anak (dari media sosial)," kata Martinus, di kantor Lurah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (2/9/2016).

(Baca: Polisi Tangkap Pelaku yang Pekerjakan Anak-anak di Kafe)

Diharapkan orangtua melakukan pendekatan ke anak sehingga paling tidak mengetahui siapa teman anaknya di media sosial.

"Harapannya orangtua bisa tahu teman anaknya, misalnya di Facebook. Apakah orang dewasa dan lainnya," ujar Martinus.

Polisi juga melakukan pengawasan terhadap modus-modus pelaku kejahatan anak di media sosial. Salah satunya polisi melakukan patroli cyber di dunia maya. Namun, peran instansi pemerintah seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama masyarakat, lanjut Martinus, juga dibutuhkan untuk mengungkap kasus kejahatan anak di media sosial.

Ketua Bidang Dana dan Daya Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Henny Hermanoe mengatakan, media sosial punya sisi positif dan negatif. Tanpa pemantauan orangtua, media sosial bisa berdampak negatif bagi anak.

"Tetapi jangan terlalu menggurui, paling tidak memantau saja. Sehingga kalau terjadi kasus seperti ini, orangtua bisa tahu siapa teman anaknya," ujar Henny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com