JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tidak mempersoalkan soal kebenaran Ilyas Karim sebagai pengibar pertama bendera Merah Putih. Menurut dia, hal itu sudah sering dibuktikan oleh banyak orang.
"Kami sih bukan persoalkan dia pengerek asli atau enggak. Itu sudah pernah dibuktikan, dari Fadli Zon juga sudah kok dulu," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (6/9/2016).
Ahok mengatakan, hal yang paling penting adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan rumah susun jika Ilyas Karim mau. Warga Rawajati sendiri memang sudah ditawarkan untuk pindah ke Rusunawa Marunda.
Namun, masih banyak warga yang menolak dan bertahan di puing-puing pembongkaran.
"Yang paling penting, kalau dia mau rusun, kami siapin kok. Orangtua semua kami urus," ujar Ahok.
Ilyas merupakan warga Rawajati yang menjadi korban penggusuran, Kamis (1/9/2016). Nama Ilyas Karim pernah mendadak tenar pada tahun 2011. Menurut pemberitaan, Ilyas adalah pengibar bendera pertama. (Baca: Ahok Telusuri Kebenaran tentang Ilyas Karim)
Pria itu mengaku sebagai lelaki bercelana pendek pada foto pengibaran Sang Saka Merah Putih saat detik-detik Proklamasi Kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta, 17 Agustus 1945. Namun, pengakuan Ilyas ini dibantah sejumlah kalangan, salah satunya Fadli Zon, sejarawan muda yang kini menjabat Wakil Ketua DPR.