JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengimbau agar tidak ada pihak-pihak yang membelokan fakta sejarah demi keuntungan politis.
Pernyataan itu disampaikannya menanggapi adanya informasi yang menyebutkan Ilyas Karim sebagai salah pengibar bendera pusaka saat proklamasi kemerdekaan RI.
"Jangan dong membelokkan sejarah. Janganlah buat kontroversi sejarah yang tidak benar. Apalagi untuk mendapatkan fasilitas," kata Djarot di Balai Kota, Selasa (6/9/2016).
Ilyas Karim adalah warga korban penggusuran Rawajati yang belakangan marak dibicarakan. Menurut Djarot, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengecek ke bagian pencatatan sejarah TNI Angkatan Darat. Hasilnya, dokumentasi menyatakan bahwa Ilyas tak termasuk sebagai pengibar bendera pusaka.
Oleh karena itu, ia meminta agar tidak ada lagi pihak-pihak yang menyebut Ilyas sebagai pengibar bendera.
"Ini bukan apa-apa, urusannya supaya ada pelurusan sejarah. Saya dengar juga dia (Ilyas) sudah mendapatkan apartemen, tapi dia jual juga. Maunya apa gitu lho," kata Djarot.